500 Orang Terkaya Dunia Rugi Rp3,4 Kuadriliun Pasca Tarif Trump, Zuckerberg dan Bezos Terpukul Keras

4/5/20251 min baca

zuckerberg, elon, dan bezos
zuckerberg, elon, dan bezos

New York – Pengumuman tarif perdagangan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Rabu (02/04), telah mengguncang pasar global dan mengakibatkan kerugian fantastis bagi para miliarder dunia. Sebanyak 500 orang terkaya di dunia kehilangan total US$208 miliar atau setara Rp3,4 kuadriliun dalam waktu singkat. Ini menjadi kerugian terbesar yang dialami para miliarder sejak pandemi Covid-19, menurut data terbaru dari Bloomberg Billionaires Index.

Zuckerberg dan Bezos Terpukul Paling Parah

Dua tokoh teknologi paling berpengaruh, Mark Zuckerberg dan Jeff Bezos, menjadi korban utama dari gejolak pasar ini. Pendiri Meta (sebelumnya Facebook) mengalami penurunan kekayaan sebesar 9%, yang berarti ia kehilangan US$17,9 miliar dalam sekejap. Sementara itu, pendiri Amazon, Jeff Bezos, harus merelakan US$15,9 miliar dari kekayaannya setelah saham Amazon anjlok lebih dari 25% dari puncaknya pada Februari. Penurunan tajam ini dipicu oleh kekhawatiran investor bahwa tarif baru akan mengganggu rantai pasok global dan menekan margin keuntungan perusahaan teknologi besar.

Carlos Slim: Pengecualian di Tengah Kekacauan

Namun, tidak semua miliarder merana. Carlos Slim, orang terkaya di Meksiko, justru mencatatkan peningkatan kekayaan sebesar 4%, mencapai US$85,5 miliar. Kenaikan ini terjadi berkat lonjakan 0,5% di Bursa Efek Meksiko, yang disambut positif setelah Trump memutuskan untuk tidak mengenakan tarif tambahan pada negara tersebut. Langkah ini menjadi angin segar bagi Slim, yang memiliki investasi besar di sektor telekomunikasi dan infrastruktur Meksiko.

Dampak Luas pada Para Miliarder

Kerugian ini mencerminkan ketidakpastian yang melanda pasar global pasca-pengumuman tarif Trump. Banyak miliarder yang bergantung pada saham perusahaan teknologi, keuangan, dan manufaktur mengalami pukulan berat. Namun, bagi sebagian kecil yang berinvestasi di negara atau sektor yang tidak terdampak tarif, seperti Carlos Slim, justru ada peluang untuk meraup keuntungan di tengah kekacauan.

Konteks dan Prospek ke Depan

Pengumuman tarif ini tidak hanya memukul para miliarder, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi perang dagang yang dapat merugikan ekonomi global. Investor kini waspada terhadap langkah selanjutnya dari negara-negara yang terkena dampak, yang kemungkinan akan membalas dengan kebijakan serupa. Sementara itu, para miliarder dunia harus bersiap menghadapi volatilitas pasar yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.

Image Source: AP/Julia Demaree Nikhinson