Bridgewater Associates Lepas S&P 500, Borong Emas dan Saham Alibaba


Jakarta, 20 Juli 2025 – Ray Dalio, manajer investasi ternama dan pendiri Bridgewater Associates, kembali menarik perhatian pasar dengan langkah strategis terbarunya. Berdasarkan laporan 13F terbaru yang dirilis pada 20 Juli 2025, hedge fund raksasa ini mengurangi kepemilikan pada indeks saham S&P 500 dan beralih ke aset alternatif seperti emas dan saham Alibaba (BABA). Langkah ini mencerminkan pendekatan Dalio yang berani namun terukur dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Pergeseran Portofolio Bridgewater
Bridgewater Associates memangkas porsi investasinya di SPDR S&P 500 ETF (SPY) hingga kini hanya menyisakan 8,5% dari total portofolio, turun drastis dari posisi sebelumnya yang mencapai lebih dari 15% pada kuartal sebelumnya, menurut data Bloomberg. Pengurangan ini disinyalir sebagai respons terhadap kekhawatiran Dalio akan pelemahan dolar AS dan risiko stagflasi—kondisi ekonomi yang menggabungkan inflasi tinggi, pengangguran meningkat, dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Sebagai gantinya, Bridgewater meningkatkan eksposur pada SPDR Gold Shares ETF (GLD) sebesar 33%, dengan total alokasi mencapai sekitar US$340 juta. Emas, yang telah lama menjadi favorit Dalio sebagai lindung nilai (hedge) terhadap inflasi, kini menyumbang lebih dari 10% portofolio Bridgewater. Dalam bukunya Principles for Navigating Big Debt Crises (2018), Dalio pernah menulis bahwa emas adalah “aset universal” yang dapat melindungi investor dari devaluasi mata uang dan gejolak ekonomi.
Namun, strategi Dalio tidak berhenti pada langkah defensif. Bridgewater juga mengambil posisi agresif dengan meningkatkan kepemilikan saham Alibaba lebih dari 3.000%, kini menguasai 5,66 juta lembar saham senilai sekitar US$680 juta. Saham Alibaba sendiri telah melonjak 42% sejak awal 2025, didorong oleh pertumbuhan divisi cloud computing yang mencatatkan kenaikan pendapatan lebih dari 20% year-over-year, menurut laporan keuangan perusahaan pada Mei 2025.
Filosofi Investasi Ray Dalio
Langkah ini sejalan dengan filosofi investasi Dalio yang menekankan diversifikasi dan manajemen risiko. Salah satu strategi terkenalnya, “All Weather Portfolio,” dirancang untuk bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi dengan mengalokasikan aset ke saham, obligasi, emas, dan komoditas. Dalam wawancara dengan CNBC pada awal 2025, Dalio menyatakan, “Kunci untuk bertahan di pasar adalah memahami siklus ekonomi dan menyeimbangkan portofolio Anda untuk menghadapi segala kemungkinan.”
Pergeseran portofolio Bridgewater kali ini tampaknya didorong oleh tiga faktor utama:
Krisis Dolar dan Stagflasi: Dalio telah lama memperingatkan tentang risiko penurunan nilai dolar AS akibat utang nasional yang melonjak dan kebijakan moneter yang longgar. Dalam posting LinkedIn pada 2024, ia menulis, “Kita berada di ambang krisis utang yang bisa mengguncang ekonomi global.” Emas menjadi pilihan logis untuk melindungi nilai portofolio dalam skenario ini.
Peluang di Pasar China: Meskipun menghadapi risiko regulasi dan ketegangan geopolitik, Dalio tampaknya melihat valuasi saham teknologi China seperti Alibaba sebagai peluang yang undervalued. Dalam laporan tahunan Bridgewater 2024, Dalio menyebut pasar emerging markets sebagai “sumber pertumbuhan berikutnya” di tengah perlambatan ekonomi Barat.
Diversifikasi Global: Dengan mengurangi eksposur pada S&P 500 dan menambah aset di luar AS, Dalio memperkuat strategi diversifikasi globalnya. Data dari Reuters menunjukkan bahwa Bridgewater juga meningkatkan posisi di perusahaan China lainnya seperti JD.com dan Baidu, serta beberapa saham di pasar Eropa seperti Unilever dan Nestlé.
Analisis Risiko dan Manfaat
Emas: Lindung Nilai yang Terbukti
Peningkatan investasi pada emas mencerminkan pendekatan konservatif Dalio terhadap ketidakpastian ekonomi. Harga emas telah naik lebih dari 15% sejak awal 2025, didorong oleh ketegangan geopolitik dan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi, menurut MarketWatch. Namun, emas juga memiliki risiko volatilitas jangka pendek, terutama jika Federal Reserve mengambil langkah agresif untuk menaikkan suku bunga.
Alibaba: Taruhan Berisiko Tinggi
Investasi besar-besaran di Alibaba menunjukkan kepercayaan Dalio pada potensi jangka panjang perusahaan ini. Divisi cloud computing Alibaba, yang bersaing dengan Amazon Web Services dan Microsoft Azure, diproyeksikan tumbuh lebih dari 25% pada 2026, menurut analisis Morgan Stanley. Namun, saham ini tidak luput dari risiko, termasuk ketidakpastian regulasi dari pemerintah China dan persaingan ketat di sektor teknologi global.
S&P 500: Pen 8,5% Portofolio
Pengurangan eksposur pada S&P 500 dapat dilihat sebagai langkah untuk mengurangi risiko overvaluation di pasar saham AS. Indeks S&P 500 saat ini diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba (P/E) sekitar 22, di atas rata-rata historisnya, menurut data Yahoo Finance. Dengan mengalihkan dana ke aset alternatif, Dalio tampaknya ingin melindungi portofolio Bridgewater dari potensi koreksi pasar.
Implikasi Pasar yang Lebih Luas
Keputusan Bridgewater kemungkinan akan memengaruhi sentimen investor institusional. Sebagai salah satu hedge fund terbesar di dunia dengan aset kelolaan lebih dari US$150 mByrant Associates sering menjadi barometer bagi pelaku pasar. Menurut The Wall Street Journal, beberapa hedge fund lain, seperti Citadel dan Millennium Management, dilaporkan mulai mengurangi eksposur saham AS dan meningkatkan posisi di emas setelah laporan 13F Bridgewater dirilis.
Peningkatan investasi di Alibaba juga dapat memicu minat baru terhadap saham teknologi China. Analis dari Goldman Sachs memperkirakan bahwa saham emerging markets, termasuk Alibaba, JD.com, dan Tencent, bisa naik 20-30% dalam 12 bulan ke depan jika pemulihan ekonomi China terus berlanjut.
Kesimpulan
Langkah Bridgewater Associates untuk memangkas S&P 500 dan menambah emas serta saham Alibaba mencerminkan strategi Dalio yang seimbang antara defensif dan agresif. Dengan mengantisipasi stagflasi dan penurunan dolar AS, ia memposisikan portofolionya untuk menghadapi skenario ekonomi yang beragam, sambil tetap mencari peluang pertumbuhan di pasar emerging markets. Bagi investor, langkah ini bisa menjadi sinyal untuk mengevaluasi portofolio mereka, mempertimbangkan diversifikasi global, dan mencari peluang di luar pasar tradisional yang mungkin overvalued.