Buah Konsistensi El Salvador Cicil 1 Bitcoin Setiap Hari, Untung Rp3,8 Triliun

7/24/20254 min baca

a statue of a man on a horse in front of a building
a statue of a man on a horse in front of a building

Jakarta, 24 Juli 2025 – El Salvador terus mencatatkan keberhasilan luar biasa dari strategi investasi Bitcoin yang digagas oleh Presiden Nayib Bukele sejak 2021. Melansir laman Nayib Tracker, negara kecil di Amerika Tengah ini kini memiliki 6.247 Bitcoin dengan nilai total mencapai US$744 juta atau setara Rp12,1 triliun (kurs Rp16.263 per dolar AS). Keuntungan yang belum terealisasi (unrealized profit) dari investasi ini mencapai US$238 juta atau Rp3,8 triliun, setara dengan 144% dari nilai aset yang dipegang. Dengan harga pembelian rata-rata US$48.678 per Bitcoin, strategi ini terbukti menguntungkan di tengah lonjakan harga Bitcoin yang mencapai lebih dari US$122.000 pada 2025.

Sejarah dan Latar Belakang Adopsi Bitcoin

El Salvador mencatat sejarah pada 9 Juni 2021, ketika menjadi negara pertama di dunia yang mengesahkan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah melalui Undang-Undang Bitcoin. Inisiatif ini dipelopori oleh Presiden Nayib Bukele, yang berjanji untuk memanfaatkan mata uang kripto ini guna meningkatkan inklusi keuangan, menarik investasi asing, dan mempermudah pengiriman uang dari diaspora El Salvador di luar negeri, yang menyumbang lebih dari 20% PDB negara. Bukele juga mengumumkan rencana pembangunan "Bitcoin City," sebuah kota futuristik yang didanai oleh obligasi Bitcoin dan ditenagai oleh energi geotermal dari gunung berapi Conchagua.

Sejak saat itu, El Salvador memulai strategi akumulasi Bitcoin secara bertahap. Pada November 2022, Bukele mengumumkan kebijakan pembelian 1 Bitcoin setiap hari, sebuah pendekatan yang dikenal sebagai dollar-cost averaging (DCA). Strategi ini dirancang untuk mengurangi dampak volatilitas harga Bitcoin dengan meratakan biaya pembelian dari waktu ke waktu. Hingga Juli 2025, kebijakan ini telah membuahkan hasil signifikan, terutama dengan kenaikan harga Bitcoin yang dramatis pada tahun ini.

Strategi Pembelian Harian: Bagaimana Cara Kerjanya?

Kebijakan membeli 1 Bitcoin setiap hari adalah salah satu elemen paling menarik dari eksperimen El Salvador dengan mata uang kripto. Dengan total investasi awal sekitar US$304 juta untuk 6.247 Bitcoin, El Salvador berhasil membangun portofolio yang kini bernilai lebih dari dua kali lipat dari modal awal. Menurut data dari Bitcoin Office El Salvador, harga rata-rata pembelian sebesar US$48.678 per Bitcoin jauh di bawah harga pasar saat ini, yang mencapai US$122.000 pada Juli 2025. Ini menghasilkan keuntungan tidak terealisasi sebesar US$440 juta secara keseluruhan, meskipun angka yang dilaporkan dalam berita adalah US$238 juta, kemungkinan mencerminkan perhitungan pada titik waktu tertentu.

Metode dollar-cost averaging ini memungkinkan El Salvador untuk tetap membeli Bitcoin bahkan saat harganya turun drastis, seperti pada 2022 ketika pasar kripto mengalami "crypto winter" dengan Bitcoin merosot di bawah US$17.000. Ketahanan strategi ini terbukti ketika harga Bitcoin pulih dan melonjak pada 2025, membalikkan kerugian sebelumnya menjadi keuntungan besar.

Tantangan dan Kritik dari IMF

Namun, perjalanan El Salvador dengan Bitcoin tidak selalu mulus. International Monetary Fund (IMF) telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran atas strategi agresif Bukele. Pada 2022, IMF memperingatkan bahwa volatilitas Bitcoin dapat membahayakan stabilitas keuangan El Salvador, sebuah negara yang sudah bergulat dengan utang publik tinggi dan tantangan ekonomi. IMF bahkan mendesak pemerintah untuk mencabut status Bitcoin sebagai alat pembayaran sah, dengan alasan risiko terhadap integritas sistem keuangan, perlindungan konsumen, dan potensi penggunaan untuk aktivitas ilegal.

Kritik IMF semakin tajam ketika El Salvador bernegosiasi untuk mendapatkan pinjaman sebesar US$1,4 miliar pada 2024. Sebagai syarat, IMF meminta El Salvador untuk mengurangi keterlibatan pemerintah dalam Bitcoin, termasuk menghentikan pembelian agresif, menghapus kewajiban pedagang untuk menerima Bitcoin, dan melarang pembayaran pajak dengan mata uang kripto. Meskipun El Salvador menyetujui beberapa konsesi, Bukele tetap melanjutkan program pembelian harian dalam skala yang lebih kecil, menegaskan bahwa Bitcoin adalah bagian dari visi jangka panjang negaranya.

Komitmen Bukele dan Dampak Ekonomi

Presiden Nayib Bukele, yang dikenal dengan pendekatan populis dan komunikasi aktif di media sosial, tetap teguh pada strateginya meskipun menghadapi tekanan internasional. Dalam sebuah cuitan pada 2025, ia menyatakan, "Kami mulai membeli Bitcoin ketika dunia meragukan kami. Sekarang kami untung besar, dan kami tidak akan berhenti." Sikap ini mencerminkan keyakinannya bahwa Bitcoin dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Dari sisi ekonomi, investasi Bitcoin telah memberikan hasil yang mengesankan. Dengan nilai portofolio mencapai US$744 juta pada Juli 2025, El Salvador berada di posisi yang menguntungkan untuk meraup keuntungan besar jika memilih untuk menjual asetnya. Selain itu, adopsi Bitcoin telah meningkatkan profil internasional El Salvador, menarik wisatawan dan investor teknologi. Pada 2022, penggunaan dompet Bitcoin Lightning melebihi jumlah rekening bank tradisional di negara ini, menunjukkan potensi inklusi keuangan yang signifikan.

Namun, adopsi Bitcoin di kalangan masyarakat umum masih terbatas. Survei pada 2023 oleh Universidad Centroamericana menunjukkan bahwa 88% warga El Salvador tidak menggunakan Bitcoin untuk transaksi sehari-hari, lebih memilih dolar AS yang tetap menjadi mata uang dominan di negara ini.

Perspektif dan Analisis Ahli

Para ahli memiliki pandangan beragam tentang eksperimen Bitcoin El Salvador. Menurut Forbes, keberhasilan finansial El Salvador pada 2025 menunjukkan bahwa strategi jangka panjang dapat membuahkan hasil di tengah volatilitas pasar kripto. Namun, ekonom seperti Steve Hanke dari Johns Hopkins University berpendapat bahwa ketergantungan pada Bitcoin adalah "pertaruhan berisiko tinggi" yang dapat memperburuk masalah fiskal El Salvador jika harga kripto kembali anjlok.

Sementara itu, The Economist pada Maret 2025 menyebut eksperimen ini sebagai kegagalan, dengan biaya yang melebihi manfaatnya. Namun, lonjakan harga Bitcoin pada pertengahan 2025 telah mengubah narasi tersebut, setidaknya untuk saat ini, menempatkan Bukele dalam posisi yang lebih kuat untuk membela kebijakannya.

Kesimpulan

Konsistensi El Salvador dalam membeli 1 Bitcoin setiap hari telah membuahkan keuntungan tidak terealisasi sebesar Rp3,8 triliun, menjadikan negara ini sebagai studi kasus menarik dalam adopsi mata uang kripto. Meskipun mendapat peringatan keras dari IMF dan menghadapi tantangan domestik, Presiden Nayib Bukele tetap berkomitmen pada visinya, didukung oleh lonjakan harga Bitcoin yang menguntungkan pada 2025. Keberhasilan ini menyoroti potensi strategi investasi jangka panjang, tetapi juga menggarisbawahi risiko volatilitas yang terus mengintai. Ke depan, El Salvador harus menyeimbangkan ambisi Bitcoin-nya dengan kebutuhan akan stabilitas ekonomi dan hubungan dengan lembaga keuangan global.