Bukele Berusia 44 Tahun Hari Ini, Bawa El Salvador Miliki Ribuan Bitcoin dan Keluar dari Krisis

7/25/20253 min baca

Bukele Berusia 44 Tahun Hari Ini, Bawa El Salvador Miliki Ribuan Bitcoin dan Keluar dari Krisis
Bukele Berusia 44 Tahun Hari Ini, Bawa El Salvador Miliki Ribuan Bitcoin dan Keluar dari Krisis

San Salvador, 25 Juli 2025 – Hari ini, Nayib Bukele, Presiden El Salvador, merayakan ulang tahunnya yang ke-44. Bukele, yang dilantik sebagai presiden pada usia 37 tahun pada 1 Juni 2019, adalah kepala negara termuda dalam sejarah El Salvador. Dalam enam tahun masa jabatannya, ia telah mencatatkan sejumlah pencapaian luar biasa, termasuk menjadikan El Salvador negara pertama di dunia yang mengakui Bitcoin sebagai mata uang resmi dan mengeluarkan negaranya dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Bukele kini dikenal sebagai salah satu pemimpin paling progresif di Amerika Latin, dengan tingkat kepuasan publik yang mencapai rata-rata 90%, menjadikannya kepala pemerintahan dengan tingkat kepuasan tertinggi dalam sejarah modern.

Awal Karier dan Kebijakan Ekonomi

Sebelum menjadi presiden, Bukele menjabat sebagai wali kota San Salvador dari 2015 hingga 2018, di mana ia dikenal karena pendekatannya yang inovatif dalam mengelola kota, termasuk program revitalisasi pusat kota dan inisiatif teknologi. Setelah terpilih sebagai presiden, Bukele mewarisi ekonomi yang rapuh, dengan tingkat kemiskinan mencapai 30% dan utang publik yang membengkak. Namun, melalui serangkaian reformasi ekonomi dan kebijakan pro-bisnis, ia berhasil membalikkan tren tersebut.

Menurut laporan Bank Dunia tahun 2024, El Salvador mencatat pertumbuhan PDB sebesar 4,5% pada 2023, naik dari 2,8% pada 2019. Inflasi, yang sempat mencapai 7% pada 2021, berhasil ditekan menjadi 3,2% pada 2024, berkat kebijakan moneter yang ketat dan diversifikasi ekonomi. Bukele juga memperkenalkan program Territorial Control Plan yang berhasil menurunkan tingkat kejahatan, khususnya pembunuhan, sebesar 60% antara 2019 dan 2024, menjadikan El Salvador salah satu negara teraman di Amerika Tengah.

Revolusi Bitcoin: El Salvador sebagai Pelopor

Pada 9 Juni 2021, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengesahkan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah. Langkah ini, yang awalnya menuai skeptisisme, kini diakui sebagai salah satu kebijakan paling berani dalam sejarah ekonomi modern. Bukele memperkenalkan program pembelian Bitcoin harian, di mana negara membeli 1 Bitcoin setiap hari, sebuah strategi yang dikenal sebagai dollar-cost averaging (DCA). Hingga Juli 2025, El Salvador telah mengumpulkan 6.247 Bitcoin dengan nilai pasar mencapai US$740 juta atau setara Rp12 triliun (kurs Rp16.216 per dolar AS). Keuntungan yang belum terealisasi dari investasi ini mencapai Rp3,8 triliun, menjadikan El Salvador sebagai salah satu negara dengan portofolio kripto terbesar di dunia.

Selain itu, Bukele memperkenalkan sejumlah regulasi yang mendukung ekosistem Bitcoin, termasuk:

  • Pengakuan kewarganegaraan: Investor yang berkontribusi pada ekonomi Bitcoin El Salvador berhak atas status residensi atau kewarganegaraan.

  • Penambangan Bitcoin dengan energi terbarukan: Bukele memanfaatkan energi geotermal dari gunung berapi untuk menambang Bitcoin, sebuah langkah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

  • Program pendidikan Bitcoin: Pemerintah meluncurkan inisiatif untuk mengajarkan dasar-dasar Bitcoin dan blockchain di sekolah-sekolah, mempersiapkan generasi muda untuk ekonomi digital.

Menurut Forbes, strategi ini tidak hanya meningkatkan cadangan devisa El Salvador tetapi juga menarik investasi asing ke dalam negeri. Pada 2024, investasi asing langsung (FDI) ke El Salvador melonjak 25%, didorong oleh minat perusahaan teknologi dan startup blockchain yang ingin memanfaatkan lingkungan regulasi yang ramah.

Tantangan dan Kritik

Meskipun sukses, kebijakan Bitcoin Bukele tidak lepas dari kritik. International Monetary Fund (IMF) berulang kali memperingatkan tentang risiko volatilitas Bitcoin terhadap stabilitas keuangan El Salvador. Pada 2022, IMF mendesak Bukele untuk mencabut status Bitcoin sebagai mata uang sah, dengan alasan bahwa hal ini dapat memperburuk masalah utang dan inflasi. Namun, Bukele menolak tekanan tersebut, menyatakan bahwa Bitcoin adalah "masa depan keuangan" dan bahwa El Salvador "tidak akan mundur."

Kritik domestik juga muncul, terutama dari oposisi yang menilai Bukele sebagai otoriter. Pada 2021, Bukele memecat jaksa agung dan hakim Mahkamah Agung, sebuah langkah yang dianggap oleh banyak pihak sebagai pelemahan institusi demokrasi. Meski begitu, popularitasnya tetap tinggi, dengan survei dari CID Gallup pada 2024 menunjukkan tingkat kepuasan publik sebesar 92%.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Selain Bitcoin, Bukele juga fokus pada pembangunan infrastruktur dan program sosial. Proyek Surf City, yang mengembangkan pantai El Salvador sebagai destinasi wisata selancar kelas dunia, telah menarik jutaan turis dan menciptakan ribuan lapangan kerja. Program Mi Nueva Escuela (Sekolah Baru Saya) merevitalisasi sistem pendidikan dengan membangun ratusan sekolah modern di seluruh negeri.

Dari sisi ekonomi, Bukele berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 30% pada 2019 menjadi 22% pada 2024, menurut Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC). Pengangguran juga turun dari 7,5% pada 2019 menjadi 5,8% pada 2024, didukung oleh pertumbuhan sektor teknologi dan pariwisata.

Warisan Bukele di Usia 44 Tahun

Di usianya yang ke-44, Bukele telah mencatatkan namanya sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di Amerika Latin. Dengan kombinasi kebijakan ekonomi yang inovatif, visi teknologi yang progresif, dan pendekatan yang berani terhadap tantangan global, Bukele telah mengubah El Salvador dari negara yang dilanda krisis menjadi contoh keberhasilan di mata dunia.