ByteDance Salip SpaceX Elon Musk dengan Valuasi Rp8.040 Triliun, OpenAI Masih Teratas

11/20/20252 min baca

a tall building with a sign in front of it
a tall building with a sign in front of it

Surakarta, 20 November 2025 - Valuasi ByteDance Ltd., perusahaan induk aplikasi media sosial TikTok, melonjak drastis hingga mencapai US$480 miliar atau setara dengan Rp8.040 triliun (berdasarkan kurs Rp16.750 per dolar AS pada 20 November 2025). Lonjakan ini terjadi setelah firma investasi China, Capital Today, memenangkan lelang saham ByteDance yang dijual oleh Bank of China Group Investment (BCGI) senilai sekitar US$300 juta. Awalnya, saham tersebut dinilai berdasarkan valuasi perusahaan sebesar US$360 miliar, namun minat tinggi dari sekitar tujuh penawar membuat harganya meroket, mencerminkan kepercayaan investor yang kuat terhadap raksasa teknologi asal China ini. Menurut laporan Bloomberg pada 20 November 2025, transaksi ini menandai valuasi tertinggi ByteDance sejak awal 2025, melampaui valuasi SpaceX milik Elon Musk yang berada di sekitar US$400 miliar atau Rp6.700 triliun. Namun, posisi teratas sebagai startup paling berharga di dunia masih dipegang oleh OpenAI dengan valuasi US$500 miliar atau Rp8.375 triliun, setelah penjualan saham sekunder senilai US$6,6 miliar pada Oktober 2025.

Proses lelang saham ini menjadi sorotan karena melibatkan BCGI, afiliasi dari Bank of China, yang menjual blok saham ByteDance untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir. Capital Today, yang dipimpin oleh investor terkenal Kathy Xu, berhasil mengalahkan pesaing lain dengan tawaran premium, sehingga mendorong valuasi keseluruhan ByteDance naik signifikan. Sebelumnya, investor besar seperti SoftBank dan Fidelity Investments telah menaikkan penilaian kepemilikan mereka di ByteDance menjadi lebih dari US$400 miliar, menunjukkan tren positif di pasar swasta. CB Insights, platform analisis startup global, mencatat bahwa ByteDance kini menduduki posisi kedua sebagai perusahaan swasta paling berharga di dunia, tepat di bawah OpenAI dan di atas SpaceX. Pada September 2025, valuasi ByteDance masih berada di US$330 miliar, sementara SpaceX US$400 miliar dan OpenAI US$300 miliar, menurut data dari Multiples VC. Namun, lonjakan terbaru ini menggeser posisi SpaceX, yang valuasinya stabil di US$400 miliar sejak awal tahun.

Lonjakan valuasi ByteDance mencerminkan kekuatan bisnisnya di tengah tantangan global, terutama tekanan politik dari Amerika Serikat terkait TikTok. Pada Agustus 2025, ByteDance menetapkan valuasi lebih dari US$330 miliar dalam program pembelian kembali saham karyawan, dengan pendapatan mencapai US$48 miliar pada kuartal kedua—naik 60% dari tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga menuai untung besar dari ekspansi AI dan e-commerce, dengan TikTok Shop mencatat pertumbuhan pesat di AS dan Asia Tenggara. Meski ada tuntutan dari pemerintah AS untuk menjual mayoritas saham TikTok kepada investor lokal akibat isu keamanan data, ByteDance diperkirakan tetap mempertahankan kendali operasional dan keuntungan utama dari platform tersebut. Negosiasi antara AS dan China terus berlangsung, dengan ByteDance menolak penjualan paksa dan lebih memilih restrukturisasi kepemilikan.

Di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), berita ini menjadi topik hangat. Sebuah post dari akun @0xtechquity pada 5 November 2025 menyebut OpenAI mencapai US$500 miliar setelah penjualan saham sekunder, menjadikannya perusahaan swasta paling berharga di depan SpaceX dan ByteDance. Sementara itu, akun @DataIsKnowldge pada 1 November 2025 mencantumkan top 10 perusahaan swasta paling berharga, dengan OpenAI US$500 miliar, SpaceX US$400 miliar, dan ByteDance US$330 miliar—data yang kini telah terlampaui oleh valuasi terbaru ByteDance. Post lain dari @vijendratalk pada 14 November 2025 membahas miliarder dunia, termasuk Zhang Yiming dari ByteDance, menyoroti bagaimana perusahaan ini menjadi sumber kekayaan utama di China.

Lonjakan valuasi ini mempertegas posisi ByteDance sebagai kekuatan baru dalam ekosistem teknologi global, bersaing dengan raksasa seperti OpenAI dan SpaceX. Dengan pendapatan tahunan yang diproyeksikan mencapai US$120 miliar pada 2025, ByteDance terus ekspansi ke AI, gaming, dan e-commerce, meski menghadapi regulasi ketat di Barat. Para analis memperkirakan valuasi bisa mencapai US$500 miliar atau lebih jika TikTok berhasil menyelesaikan isu geopolitik, potensial membuka jalan untuk IPO di masa depan. Ini juga menjadi sinyal positif bagi investor teknologi di tengah ketidakpastian ekonomi global.