Eastparc Hotel (EAST) Ungkap Portofolio Kripto Senilai Rp6,7 Miliar: BTC, ETH, SOL, dan XRP

11/24/20252 min baca

low-angle photo of Hotel lighted signage on top of brown building during nighttime
low-angle photo of Hotel lighted signage on top of brown building during nighttime

Surakarta, 24 November 2025 - PT Eastparc Hotel Tbk (EAST), emiten perhotelan yang mengelola hotel mewah di Yogyakarta, baru-baru ini mengungkapkan kepemilikan aset digital berupa mata uang kripto sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjangnya. Menurut laporan keuangan kuartal III 2025 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan ini memiliki aset kripto seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Ripple (XRP) dengan total nilai mencapai Rp6,7 miliar. Aset ini dikategorikan sebagai aset tak berwujud dengan masa manfaat tak terbatas, menunjukkan bahwa EAST melihat kripto sebagai instrumen diversifikasi yang potensial untuk menjaga kestabilan keuangan di tengah fluktuasi pasar perhotelan.

Secara rinci, posisi aset kripto EAST per kuartal III 2025 meliputi Bitcoin senilai Rp1,298 miliar, Solana Rp1,329 miliar, Ripple Rp1,474 miliar, dan Ethereum yang mendominasi dengan Rp2,598 miliar—total mencapai angka tersebut. Peningkatan ini terlihat signifikan dibandingkan periode sebelumnya, di mana EAST menambah investasi sebesar Rp1,32 miliar khusus untuk Solana, sebagai respons terhadap tren pasar kripto yang positif sepanjang 2025. Meskipun nilai ini masih relatif kecil dibandingkan total aset perusahaan yang mencapai Rp500 miliar lebih, langkah ini menandai EAST sebagai salah satu emiten non-teknologi pertama di Indonesia yang secara terbuka mengintegrasikan kripto ke dalam neraca keuangannya. Hingga kini, manajemen EAST belum memberikan komentar resmi lebih lanjut mengenai strategi ini, namun analis menilai ini sebagai upaya hedging terhadap inflasi dan diversifikasi di luar bisnis inti perhotelan.

PT Eastparc Hotel Tbk, yang melantai di BEI sejak 2019, dikenal sebagai operator Eastparc Hotel Yogyakarta—sebuah hotel bintang lima bertema taman yang terletak di kawasan strategis dekat bandara dan pusat kota. Perusahaan ini fokus pada segmen pariwisata premium, dengan pendapatan utama dari akomodasi, makanan-minuman, dan event. Pada kuartal III 2025, EAST mencatatkan pendapatan bersih Rp45 miliar, naik 15% year-on-year berkat pemulihan pariwisata pasca-pandemi. Investasi di kripto ini muncul di tengah tren global di mana perusahaan seperti MicroStrategy dan Tesla memasukkan Bitcoin ke neraca mereka sebagai aset cadangan, meskipun di Indonesia regulasi OJK dan BI masih membatasi eksposur kripto bagi emiten. Di Tanah Air, setidaknya tiga emiten BEI lainnya juga telah melaporkan kepemilikan kripto, termasuk klub sepak bola dan perusahaan lain, menunjukkan adopsi yang semakin luas di kalangan korporasi.

Langkah EAST ini mencerminkan tren lebih luas adopsi aset digital di Indonesia, di mana tidak hanya investor ritel tapi juga perusahaan besar mulai memasukkan kripto ke dalam laporan keuangan mereka. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan di Indonesia kini diizinkan mencatat aset kripto sebagai aset tak berwujud, asal mematuhi standar akuntansi PSAK 71 yang mengatur instrumen keuangan. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pasar kripto nasional, dengan volume transaksi mencapai Rp300 triliun pada 2025, naik 50% dari tahun sebelumnya. Analis dari CryptoWave menilai bahwa diversifikasi EAST ke kripto seperti Solana dan Ethereum, yang dikenal dengan teknologi blockchain cepat dan murah, bisa menjadi strategi cerdas untuk hedging di tengah volatilitas rupiah. Namun, risiko fluktuasi harga kripto tetap menjadi perhatian, mengingat Bitcoin saja turun 10% pada Oktober 2025 sebelum rebound.

Kepemilikan kripto ini juga menarik perhatian komunitas investor di media sosial, di mana saham EAST sempat naik 2% pasca-pengungkapan laporan keuangan. Dengan valuasi pasar EAST mencapai Rp800 miliar, langkah ini diharapkan memperkuat posisi perusahaan di tengah persaingan ketat industri pariwisata Yogyakarta, yang semakin bergantung pada inovasi digital untuk pemasaran dan operasional. Ke depan, EAST berencana ekspansi hotel baru, dengan kripto sebagai bagian dari portofolio investasi untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Tren ini menegaskan bahwa kripto semakin diterima sebagai aset korporat di Indonesia, membuka peluang baru bagi emiten untuk diversifikasi di era digital.