El Salvador Gelar Konferensi Bitcoin Berskala Pemerintah Pertama di Dunia

9/2/20253 min baca

a crowd of people holding a flag
a crowd of people holding a flag

San Salvador, 2 September 2025 – El Salvador, negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang legal, akan menyelenggarakan konferensi Bitcoin berskala pemerintah pertama bertajuk Bitcoin Histórico pada 12–13 November 2025. Acara ini digelar di pusat bersejarah San Salvador oleh National Bitcoin Office (ONBTC) dan diharapkan menjadi momen bersejarah dalam perjalanan mata uang kripto global. Konferensi dua hari tersebut akan menghadirkan lokakarya interaktif, sesi budaya yang menggali sejarah Bitcoin, serta pidato utama dari tokoh-tokoh industri terkemuka seperti pemimpin dari Lightning Network dan pakar blockchain internasional.

Menurut pernyataan resmi ONBTC, acara ini bertujuan untuk mempertemukan "para pemikir paling cerdas untuk membahas masa depan uang, budaya, hingga peradaban." El Salvador, di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele, telah menjadi pionir dalam adopsi Bitcoin sejak 2021, dengan program pembelian harian 1 BTC yang telah mengumpulkan lebih dari 6.247 BTC senilai US$744 juta hingga Agustus 2025. Konferensi ini juga akan menyoroti inisiatif seperti Bitcoin City, proyek kota futuristik yang ditenagai energi geotermal dan didanai melalui obligasi Bitcoin.

Peluncuran konferensi ini datang di saat harga Bitcoin kembali pulih dan menembus level US$110.000 pada Selasa (02/09), menurut data dari CoinMarketCap. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan risiko geopolitik global, termasuk ketegangan di Timur Tengah dan perang dagang AS dengan mitra dagangnya. Analis cryptocurrency dari Bloomberg memperkirakan bahwa harga Bitcoin bisa mencapai US$150.000 pada akhir 2025 jika tren ini berlanjut, didorong oleh adopsi institusional yang semakin kuat.

Strategi El Salvador dalam Adopsi Bitcoin

El Salvador telah menjadi model bagi negara-negara lain dalam mengintegrasikan Bitcoin ke dalam ekonomi nasional. Sejak mengadopsi BTC sebagai alat pembayaran sah pada September 2021, negara ini telah membangun infrastruktur seperti dompet digital Chivo, yang telah diunduh oleh lebih dari 4 juta warga—sekitar 70% populasi dewasa. Menurut laporan World Bank pada 2024, adopsi Bitcoin telah meningkatkan inklusi keuangan di El Salvador, meskipun masih menghadapi tantangan seperti volatilitas harga dan resistensi dari sebagian masyarakat.

Presiden Bukele, yang sering disebut sebagai "CEO of El Salvador" karena gaya kepemimpinannya yang inovatif, telah memanfaatkan Bitcoin untuk menarik investasi asing. Pada 2024, El Salvador berhasil menarik US$1,5 miliar dalam investasi terkait teknologi blockchain, menurut data dari CoinDesk. Konferensi Bitcoin Histórico diharapkan akan menjadi platform untuk menarik lebih banyak investor dan pakar, memperkuat posisi El Salvador sebagai pusat inovasi kripto di Amerika Latin.

Tantangan dan Kritik

Meski sukses, strategi Bitcoin El Salvador tidak lepas dari kritik. International Monetary Fund (IMF) telah berulang kali memperingatkan bahwa adopsi Bitcoin dapat meningkatkan risiko keuangan, termasuk volatilitas dan potensi pencucian uang. Pada 2023, IMF menunda pinjaman US$1,3 miliar ke El Salvador karena kekhawatiran ini. Namun, Bukele tetap teguh, dengan menyatakan bahwa Bitcoin adalah "masa depan keuangan" dan telah membawa keuntungan tidak terealisasi sebesar US$238 juta atau sekitar Rp3,8 triliun hingga September 2025.

Selain itu, aksi beli besar-besaran oleh perusahaan Jepang Metaplanet telah turut memperkuat tren pemulihan harga Bitcoin. Metaplanet, yang sering disebut "Asia's MicroStrategy," telah mengumpulkan lebih dari 1.000 BTC sejak 2024, menurut Bitcoin Magazine, dengan tujuan lindung nilai terhadap yen yang lemah.

Dampak Global dan Prospek Masa Depan

Konferensi ini diharapkan menjadi katalisator untuk adopsi Bitcoin di negara-negara berkembang lainnya. Dengan partisipasi dari pakar seperti Michael Saylor dari MicroStrategy dan pemimpin dari Lightning Network, acara ini akan membahas isu seperti integrasi blockchain dalam ekonomi nasional dan masa depan uang digital. Menurut Reuters, konferensi ini juga akan menarik investor dari Asia dan Amerika Latin, yang melihat El Salvador sebagai model keberhasilan.

Dalam konteks global, kenaikan harga Bitcoin ke US$110.000 mencerminkan meningkatnya risiko ekonomi, termasuk inflasi AS yang tetap tinggi dan ketegangan geopolitik. Analis dari Goldman Sachs memperkirakan bahwa Bitcoin dapat mencapai US$150.000 pada akhir tahun jika tren adopsi institusional berlanjut.

El Salvador terus menjadi inspirasi bagi negara-negara yang ingin mengeksplorasi cryptocurrency sebagai alat untuk inklusi keuangan. Dengan konferensi Bitcoin Histórico, negara ini tidak hanya merayakan pencapaiannya tetapi juga membuka jalan bagi diskusi global tentang masa depan ekonomi digital.