Elon Musk Bakal Mundur dari Kabinet Trump D.O.G.E Usai Tesla Terpuruk


Kepala Department of Government Efficiency (D.O.G.E) Elon Musk berencana mundur dari jabatannya di kabinet Presiden Donald Trump. Keputusan ini muncul menyusul performa perusahaan mobil listriknya, Tesla, yang mengalami penurunan signifikan sejak awal tahun 2025. Musk, yang dilantik oleh Trump pada Januari 2025 untuk memimpin inisiatif efisiensi pemerintahan, kini memilih untuk kembali fokus pada Tesla guna menyelamatkan perusahaan dari krisis finansial yang semakin parah.
Penurunan performa Tesla menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan terakhir. Penjualan kendaraan otonom Tesla pada tahun 2024 hanya mencapai 1,79 juta unit, lebih rendah dibandingkan 1,8 juta unit pada tahun 2023. Selain itu, laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa laba kuartal pertama 2025 anjlok hingga 71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Akibatnya, harga saham Tesla (TSLA) turun 9,5% sejak awal tahun ini (year-to-date/ytd), mencerminkan kekhawatiran investor terhadap masa depan perusahaan.
Musk menyatakan bahwa dia akan berkomitmen penuh sebagai CEO Tesla selama lima tahun ke depan. "Ini bukan masalah uang. Ini masalah kendali yang wajar atas masa depan perusahaan (Tesla)," ucapnya, sebagaimana dilansir Bloomberg. Langkah ini juga diharapkan dapat meredakan kekhawatiran investor dan mengurangi keterlibatannya dalam kegiatan politik yang dinilai telah memengaruhi citra Tesla.
Penyebab Keterpurukan Tesla
Keterpurukan Tesla tidak terjadi secara tiba-tiba. Sejak Musk bergabung dengan pemerintahan Trump, fokusnya terpecah antara mengelola Tesla dan menjalankan tugas di D.O.G.E. Departemen ini, yang bertujuan memangkas birokrasi dan anggaran federal, telah menjadi sumber kontroversi. Banyak pihak menilai bahwa keterlibatan Musk dalam politik telah merusak reputasi Tesla, terutama di kalangan konsumen yang tidak mendukung kebijakan Trump.
Data keuangan real-time menunjukkan bahwa harga saham Tesla saat ini berada di 331.727 USD, turun dari puncaknya pada Desember 2024 sebesar 403.84 USD. Penurunan ini sejalan dengan laporan penurunan penjualan dan laba yang signifikan. Selain itu, persaingan di industri mobil listrik semakin ketat, dengan perusahaan seperti BYD dan Rivian yang terus memperluas pangsa pasar mereka, menambah tekanan pada Tesla.
Reaksi Pasar dan Investor
Keputusan Musk untuk mundur dari kabinet Trump disambut positif oleh sebagian investor, yang melihat langkah ini sebagai upaya untuk memprioritaskan Tesla. Namun, skeptisisme tetap ada. Penurunan penjualan kendaraan otonom dan laba yang anjlok menunjukkan bahwa Tesla menghadapi tantangan struktural yang tidak dapat diatasi hanya dengan kembalinya Musk ke peran penuh waktu. Selain itu, citra Tesla sebagai merek inovatif telah ternoda akibat keterkaitannya dengan pemerintahan Trump.
Dalam sebuah pernyataan di platform X, Musk mengakui dampak keterlibatannya dalam politik terhadap Tesla. "Waktu saya terbagi, dan itu memengaruhi perusahaan. Saya akan memperbaiki ini dengan kembali fokus pada inovasi dan pertumbuhan Tesla," tulisnya. Pernyataan ini mendapat respons beragam, dengan beberapa pengguna X mendukung keputusannya, sementara yang lain mempertanyakan kemampuannya untuk menyeimbangkan berbagai peran.
Implikasi bagi Pemerintahan Trump
Mundurnya Musk dari D.O.G.E juga menimbulkan pertanyaan tentang kelanjutan inisiatif efisiensi pemerintahan yang menjadi salah satu janji kampanye Trump. Menurut laporan dari The Wall Street Journal, Trump telah mengindikasikan kepada para penasihatnya bahwa Musk akan meninggalkan administrasi dalam waktu dekat. "Elon memiliki perusahaan besar yang harus diurus. Dia akan kembali ke Tesla," kata Trump dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Musk mungkin tetap terlibat dalam D.O.G.E secara terbatas, dengan jadwal satu atau dua hari per minggu untuk menyelesaikan proyek tertentu. Namun, langkah ini juga dipandang sebagai upaya untuk meredakan ketegangan dengan anggota kabinet lainnya, yang dilaporkan kurang nyaman dengan gaya kepemimpinan Musk yang eksentrik dan sering kali kontroversial.
Masa Depan Tesla di Tangan Musk
Meskipun Musk berencana kembali fokus pada Tesla, tantangan yang dihadapi perusahaan tetap besar. Selain penurunan penjualan dan laba, Tesla juga harus menghadapi meningkatnya biaya produksi dan persaingan global yang semakin sengit. Data historis menunjukkan fluktuasi harga saham Tesla dalam setahun terakhir, dengan penurunan dari 403.84 USD pada Desember 2024 menjadi 331.727 USD saat ini, menandakan volatilitas yang tinggi di pasar.
Namun, Musk tetap optimistis. "Saya percaya pada tim Tesla dan potensi kami untuk bangkit kembali. Kami akan bekerja keras untuk memastikan masa depan yang cerah bagi perusahaan dan pemegang saham," katanya dalam sebuah konferensi pers. Rencananya, Tesla akan meluncurkan inovasi baru dalam teknologi baterai dan kendaraan otonom untuk merebut kembali kepercayaan pasar.
Image Source: Bloomberg