Emas Tancap Gas: XAUt Naik Tipis, Emas Antam Cetak ATH Baru

9/22/20252 min baca

gold and black metal tool
gold and black metal tool

Surakarta, 22 September 2025 – Harga emas tokenisasi milik Tether, XAUt, menunjukkan kenaikan tipis ke level US$3.691 pada Senin (22/09), menurut data dari CoinMarketCap. Kenaikan ini sejalan dengan tren positif emas fisik di pasar domestik Indonesia, di mana emas Antam mencetak rekor tertinggi baru (All-Time High atau ATH) di Rp2.123.000 per gram, naik Rp33 ribu dalam dua hari terakhir, seperti dilaporkan oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui situs resmi Logam Mulia.

Penurunan ini bukan tanpa alasan. Pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed) menjadi 4%-4,25% pada pertemuan FOMC September lalu menjadi katalis utama. Pemangkasan ini membuat dolar AS melemah, yang secara tradisional mendorong harga emas naik sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Menurut Reuters, harga emas dunia (spot gold) juga naik ke US$3.687 per troy ons, mencatat lonjakan dalam dua hari terakhir, dengan kenaikan tahunan mencapai lebih dari 30%.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

Kenaikan harga emas ini dipicu oleh beberapa faktor kunci:

  • Pemangkasan Suku Bunga The Fed: Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya peluang memegang emas (yang tidak memberikan bunga) menurun, membuatnya lebih menarik bagi investor. Analis dari Goldman Sachs memperkirakan harga emas bisa mencapai US$3.800 per ons pada akhir 2025 jika pemangkasan suku bunga berlanjut.

  • Ketegangan Geopolitik: Eskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk serangan AS ke Iran, mendorong investor ke aset safe-haven seperti emas. Bloomberg melaporkan bahwa permintaan emas dari bank sentral global naik 15% pada kuartal III 2025.

  • Pelemahan Dolar AS: Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,3% pasca-pemangkasan suku bunga, membuat emas lebih murah bagi pembeli asing. Kitco News mencatat bahwa emas telah menguat 25% sejak awal tahun, didorong oleh faktor ini.

Di pasar domestik, emas Antam yang naik Rp33.000 dalam dua hari menunjukkan permintaan tinggi dari investor lokal. Harga buyback emas Antam juga naik ke Rp1.870.000 per gram, naik Rp25.000 dari hari sebelumnya, menurut situs resmi Antam. "Kenaikan ini mencerminkan respons pasar terhadap ketidakpastian global," kata analis dari PT Pegadaian dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia.

Dampak pada Pasar Keuangan

Kenaikan harga emas ini terjadi di tengah pasar saham yang bervariasi. IHSG naik 0,23% ke 7.976, didorong oleh sektor komoditas, sementara rupiah menguat ke Rp16.454 per dolar AS. Di AS, S&P 500 naik 0,5% pasca-pemangkasan suku bunga, menurut MarketWatch, karena likuiditas lebih tinggi mendorong investasi berisiko.

Di pasar kripto, Bitcoin naik tipis ke US$113.000, sementara Ethereum naik ke US$4.300, menurut CoinMarketCap. Analis Ted Pillow di X memprediksi Bitcoin bisa mencapai US$125.000 jika pemangkasan berlanjut.

Proyeksi Harga Emas ke Depan

Analis dari JPMorgan memprediksi harga emas bisa mencapai US$3.800 per ons pada akhir 2025, didorong oleh pemangkasan suku bunga lebih lanjut dan ketegangan geopolitik. Namun, jika diplomasi meredakan konflik, harga bisa koreksi ke US$3.200. Di Indonesia, emas Antam diprediksi stabil di atas Rp2 juta per gram jika rupiah tetap kuat.

Kesimpulan

Kenaikan harga emas tokenisasi XAUt dan emas Antam mencerminkan ketahanan logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah pemangkasan suku bunga The Fed dan ketidakpastian global. Dengan kenaikan tahunan lebih dari 30%, emas tetap menjadi pilihan utama investor untuk melindungi portofolio mereka dari risiko inflasi dan volatilitas pasar.