IHSG Tembus Level Psikologis 7.187, Investor Asing Gencar Borong Saham Unggulan

5/20/20252 min baca

black and silver laptop computer
black and silver laptop computer

Pada perdagangan hari ini, Selasa, 20 Mei 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis 7.187, menguat 0,70% atau 50 poin dibandingkan penutupan sebelumnya. Kenaikan ini menjadi sorotan karena didorong oleh aksi beli agresif investor asing yang mencatatkan net buy sebesar Rp809,86 miliar di pasar reguler. Namun, di sisi lain, terdapat net sell sebesar Rp281,01 miliar di pasar negosiasi dan tunai, menunjukkan strategi investor yang beragam dalam merespons dinamika pasar.

Saham-saham unggulan menjadi target utama investor asing, dengan Bank Mandiri (BMRI) memimpin sebagai saham paling banyak diborong, mencatatkan pembelian bersih Rp415,22 miliar. Disusul oleh GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dengan net buy Rp112,97 miliar, saham ini menunjukkan daya tarik kuat di kalangan investor global. Selain itu, saham-saham blue chip seperti BBCA (Bank Central Asia), TLKM (Telkom Indonesia), ASII (Astra International), dan BBNI (Bank Negara Indonesia) juga masuk dalam daftar favorit, mencerminkan kepercayaan terhadap fundamental perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

Sektor Penggerak dan Penutup

Dari sebelas sektor utama di Bursa Efek Indonesia (BEI), sembilan di antaranya mencatatkan kenaikan. Sektor transportasi dan logistik menjadi bintang dengan kenaikan tertinggi sebesar 3,09%, didorong oleh meningkatnya aktivitas ekonomi dan optimisme terhadap pemulihan sektor pariwisata serta perdagangan. Sektor barang baku dan energi juga tak kalah impresif, masing-masing naik hampir 2%, sejalan dengan kenaikan harga komoditas global seperti minyak dan batubara. Namun, sektor teknologi menjadi pengecualian, turun 1,06% akibat aksi profit taking setelah reli sebelumnya.

Volume transaksi hari ini mencapai 25,51 miliar saham dengan nilai total Rp14,81 triliun. Sebanyak 409 saham menguat, 225 saham melemah, dan 173 saham stagnan, menunjukkan dominasi sentimen positif di pasar. Dalam lima hari terakhir, IHSG telah melonjak 4,59%, menandakan momentum bullish yang kuat. Sepanjang tahun 2025, indeks ini sudah menguat 0,86%, didukung oleh minat investor asing yang terus memburu saham-saham berkapitalisasi besar.

Faktor Pendukung dan Sentimen Pasar

Analis pasar menilai penguatan IHSG kali ini tak lepas dari sentimen global yang kondusif. Pemulihan ekonomi pasca-pandemi, kebijakan moneter longgar dari bank sentral utama seperti Federal Reserve, serta stabilnya nilai tukar rupiah menjadi katalis positif. Di dalam negeri, laporan keuangan kuartal I 2025 dari emiten-emiten besar, khususnya di sektor perbankan dan komoditas, menunjukkan pertumbuhan laba yang konsisten. Misalnya, Bank Mandiri melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 12% year-on-year, didorong oleh ekspansi kredit dan efisiensi operasional.

Selain itu, saham-saham di sektor energi seperti ADRO (Adaro Energy), UNTR (United Tractors), PGAS (Perusahaan Gas Negara), dan ANTM (Aneka Tambang) juga mendapat perhatian karena prospek cerah industri komoditas. Kenaikan harga batubara dan logam dasar di pasar internasional menjadi angin segar bagi emiten-emiten ini, yang turut mendongkrak kinerja IHSG.

Tantangan ke Depan

Meski pasar menunjukkan tren positif, pelaku pasar diimbau untuk tetap waspada. Penurunan sektor teknologi mengindikasikan adanya tekanan jual yang bisa meluas jika sentimen berbalik. Faktor eksternal seperti ketegangan geopolitik, fluktuasi harga minyak, dan potensi kenaikan suku bunga global juga dapat memicu volatilitas. Analis merekomendasikan strategi diversifikasi portofolio dan pemantauan ketat terhadap saham-saham yang rentan terhadap perubahan sentimen.