Jokowi Dorong Gen Z Pelajari AI, Yakin Jadi Pilar Ekonomi Masa Depan di Era Intelligent Economy

11/22/20252 min baca

Jokowi Dorong Generasi Muda Indonesia Pelajari AI, Yakin Jadi Pilar Ekonomi Masa Depan di Era Intelligent Economy
Jokowi Dorong Generasi Muda Indonesia Pelajari AI, Yakin Jadi Pilar Ekonomi Masa Depan di Era Intelligent Economy

Surakarta, 22 November 2025 - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi revolusi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan robot humanoid yang diprediksi akan mendominasi dalam 5 hingga 15 tahun ke depan. Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam pidato penutupnya di Bloomberg New Economy Forum 2025 yang digelar di Singapura pada 21 November 2025. Forum bergengsi ini menjadi platform bagi pemimpin global untuk membahas isu ekonomi baru, di mana Jokowi menyuarakan optimisme bahwa AI bukan ancaman bagi lapangan kerja, asalkan pemerintah dan masyarakat siap beradaptasi dengan keterampilan baru.

Dalam sambutannya, Jokowi mengajak untuk merancang ulang interaksi antara manusia dan mesin melalui AI guna membangun masa depan bersama. "Sudah saatnya kita mendesain ulang cara manusia dan mesin membangun masa depan bersama melalui AI. Dan, dalam 5 hingga 15 tahun ke depan, akan ada revolusi robot humanoid dan revolusi AI yang besar, jadi kembangkanlah ini," kata Jokowi, menekankan potensi besar AI sebagai penggerak ekonomi. Ia yakin bahwa dengan persiapan yang tepat, AI justru akan menciptakan peluang pekerjaan baru daripada menghilangkannya. Jokowi menyoroti tanggung jawab pemerintah untuk memastikan generasi Z dan milenial memahami teknologi ini, termasuk coding, algoritma, dan machine learning, agar Indonesia bisa menjadi pemimpin di era "intelligence economy" di mana pertumbuhan didorong oleh data dan inovasi teknologi. "Kita harus memastikan mereka tahu dan belajar AI, coding, algoritma, serta machine learning," tambahnya, seraya menggarisbawahi bahwa revolusi ini sudah terlihat sejak dini dan harus dimanfaatkan.

Optimisme Jokowi ini didasari pada keyakinan bahwa Indonesia siap bertransformasi menjadi "intelligence economy", di mana AI dan data menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan nasional. Ia menjelaskan bahwa pemerintah tengah merancang ulang strategi pendidikan dan industri untuk mengintegrasikan AI, mempersiapkan tenaga kerja muda menghadapi perubahan besar. Hal ini sejalan dengan upaya global di forum tersebut, di mana para pemimpin membahas bagaimana teknologi bisa menciptakan pekerjaan baru jika pemimpin negara mempersiapkan rakyatnya dengan baik. Jokowi juga menyinggung revolusi robot humanoid yang akan datang, yang menurutnya akan merevolusi berbagai sektor, dari manufaktur hingga layanan, sehingga memerlukan adaptasi cepat.

Pidato Jokowi di Bloomberg New Economy Forum ini mendapat perhatian luas, karena forum tersebut dihadiri oleh pemimpin dunia dan eksekutif bisnis global, termasuk mantan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang sempat bertemu Jokowi di sela acara. Forum edisi ketujuh ini, yang berlangsung dari 19-21 November 2025, fokus pada kebijakan ekonomi baru di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan transformasi digital. Jokowi, yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya, menggunakan kesempatan ini untuk membagikan visi pasca-kepemimpinannya, menekankan bahwa Indonesia harus memimpin di Asia Tenggara dalam adopsi AI untuk menjaga daya saing ekonomi.

Di Indonesia, seruan Jokowi ini selaras dengan inisiatif pemerintah seperti program pelatihan digital gratis dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi global untuk membangun talenta AI. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lebih dari 1 juta pemuda telah mengikuti kursus AI sejak 2023, dengan target mencapai 5 juta pada 2030. Ekonom menilai bahwa fokus pada AI bisa mendorong pertumbuhan PDB hingga 10% dalam dekade mendatang, asal didukung dengan investasi pendidikan dan infrastruktur digital. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses teknologi di daerah pedesaan masih perlu diatasi untuk memastikan manfaat AI merata.

Dengan pidato ini, Jokowi tidak hanya memotivasi generasi muda, tapi juga mengirim sinyal kepada investor global bahwa Indonesia siap menjadi pusat inovasi AI di kawasan. Visi ini diharapkan menjadi warisan bagi pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang juga menekankan transformasi digital sebagai prioritas nasional.