Keputusan Mahkamah Agung AS: Perlindungan untuk The Fed
Mahkamah Agung AS mengeluarkan putusan penting yang menegaskan independensi The Fed dari intervensi politik. Dalam keputusan yang disetujui dengan suara 6-3, pengadilan tertinggi AS ini melarang Trump memberhentikan pejabat The Fed, termasuk Ketua The Fed, Jerome Powell. Namun, putusan yang sama mengizinkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pejabat dari lembaga independen lainnya, seperti Gwynne Wilcox dari Dewan Hubungan Buruh Nasional (NLRB) dan Cathy Harris dari Dewan Perlindungan Sistem (MSPB).
Keputusan ini berakar pada status unik The Fed sebagai lembaga quasi-swasta yang memiliki peran krusial dalam menentukan kebijakan moneter AS, terutama terkait suku bunga. Menurut laporan dari CNBC, Mahkamah Agung sengaja membedakan The Fed dari lembaga lain seperti NLRB dan MSPB karena struktur organisasinya yang tidak sepenuhnya berada di bawah kendali eksekutif. Hal ini memastikan bahwa kebijakan moneter tetap bebas dari tekanan politik langsung.
Latar Belakang: Ketegangan Trump dan Jerome Powell
Keputusan ini tidak lepas dari sejarah ketegangan antara Trump dan Jerome Powell. Trump, yang mengangkat Powell sebagai Ketua The Fed pada 2018, sering kali mengkritik keras kebijakan suku bunga yang dianggapnya terlalu tinggi dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Trump bahkan pernah menyatakan keinginannya untuk memecat Powell, meskipun kewenangan presiden atas The Fed secara hukum terbatas. Menurut IDX Channel, kekhawatiran muncul bahwa Trump bisa memanfaatkan kasus hukum terkait pemecatan pejabat independen sebagai celah untuk mengganti Powell atau pejabat The Fed lainnya.
Namun, Mahkamah Agung menutup peluang tersebut dengan putusan ini. Dukungan tambahan datang dari D.C. Circuit Court of Appeals, yang menegaskan kepada Gedung Putih bahwa operasional The Fed tidak boleh diganggu. Langkah ini memperkuat posisi The Fed sebagai lembaga independen yang bertugas menjaga stabilitas ekonomi AS.
Reaksi dan Analisis
Keputusan Mahkamah Agung ini menuai beragam tanggapan. Seorang pengguna X, @KASDad, menyoroti bahwa pengecualian The Fed dari putusan pemecatan pejabat NLRB dan MSPB adalah langkah yang tidak biasa. Biasanya, Mahkamah Agung membuat keputusan sempit yang hanya berfokus pada pihak yang terlibat dalam litigasi. Namun, dengan menyebut The Fed secara eksplisit, pengadilan tampaknya ingin mengirim pesan kuat tentang pentingnya melindungi independensi lembaga tersebut.
Analis hukum juga menilai bahwa keputusan ini mencerminkan keseimbangan antara kekuasaan presiden dan otonomi lembaga independen. Dengan mengizinkan Trump memecat pejabat NLRB dan MSPB, Mahkamah Agung memberikan ruang bagi eksekutif untuk mengendalikan lembaga tertentu. Namun, dengan melindungi The Fed, pengadilan menegaskan bahwa kebijakan moneter adalah ranah yang terlalu sensitif untuk dipengaruhi oleh kepentingan politik jangka pendek.
Dampak Jangka Panjang
Putusan ini memiliki implikasi besar bagi hubungan antara Gedung Putih dan The Fed di masa depan. Independensi The Fed menjadi semakin terjamin, memungkinkan Jerome Powell dan pejabat lainnya untuk membuat keputusan suku bunga berdasarkan data ekonomi, bukan tekanan politik. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, keputusan ini juga memberikan sinyal stabilitas kepada pasar keuangan bahwa The Fed dapat beroperasi tanpa gangguan.
Secara keseluruhan, keputusan Mahkamah Agung AS ini tidak hanya melindungi pejabat The Fed dari ancaman pemecatan oleh Trump, tetapi juga memperkuat fondasi lembaga tersebut sebagai pilar utama dalam sistem ekonomi AS.