Ketidakpastian Buat Rupiah Ambrol ke Rp16.500 dan Emas Balik ke Rp2 Juta

9/9/20252 min baca

Ketidakpastian Buat Rupiah Ambrol ke Rp16.500 dan Emas Balik ke Rp2 Juta
Ketidakpastian Buat Rupiah Ambrol ke Rp16.500 dan Emas Balik ke Rp2 Juta

Jakarta, 9 September 2025 – Pasar keuangan Indonesia mengalami gejolak signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (09/09), di mana nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) anjlok sekitar 1% menjadi hampir Rp16.500. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut merana dengan penurunan 1,30% menjadi 7.665. Pelemahan ini dipicu oleh reshuffle kabinet yang menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Purbaya Yudhi Sadewa, yang diumumkan pada hari sebelumnya. Sementara itu, harga emas Antam melonjak Rp26.000 menjadi Rp2 juta per gram, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi dan geopolitik global yang semakin memanas.

Reshuffle Menteri Keuangan: Respons Pasar yang Negatif

Reshuffle ini menjadi pemicu utama gejolak pasar. Sri Mulyani, yang menjabat sejak 2016, dikenal sebagai tokoh yang dihormati oleh investor domestik maupun global karena kemahirannya mengelola fiskal nasional di tengah krisis seperti pandemi COVID-19 dan gejolak ekonomi global. Menurut Bloomberg, Mulyani berhasil menjaga defisit anggaran di bawah 3% PDB pada 2024 dan membangun cadangan devisa Indonesia mencapai US$145 miliar, yang membuat rupiah relatif stabil di kisaran Rp15.000–Rp16.000 per dolar AS.

Penggantinya, Purbaya Yudhi Sadewa, seorang ekonom dan mantan Wakil Menteri Keuangan, menjanjikan peningkatan ekonomi Indonesia melalui reformasi struktural. "Kami akan fokus pada efisiensi anggaran dan pertumbuhan inklusif," ujar Sadewa dalam konferensi pers pertamanya. Namun, pasar tampaknya belum yakin. Reuters melaporkan bahwa investor asing menarik dana sebesar Rp5 triliun dari pasar obligasi dan saham Indonesia dalam 24 jam terakhir, memicu capital outflow yang memperburuk pelemahan rupiah.

Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengkritik reshuffle ini. "Sri Mulyani adalah simbol stabilitas. Penggantiannya di tengah ketidakpastian global seperti konflik Timur Tengah dan perang dagang AS bisa merusak kepercayaan investor," katanya dalam wawancara dengan Kompas. Basri memperkirakan rupiah bisa mencapai Rp16.600 jika sentimen negatif berlanjut.

Dampak pada IHSG dan Sektor Ekonomi

IHSG yang turun 1,30% menjadi 7.665 menunjukkan sentimen bearish yang meluas. Sektor-sektor sensitif seperti perbankan dan manufaktur terpukul, dengan saham Bank Mandiri turun 2,1% dan Indofood turun 1,5%, menurut data Bisnis Indonesia. Volume transaksi mencapai Rp12,92 triliun, dengan investor asing sebagai net seller senilai Rp3,2 triliun.

Penurunan IHSG ini juga dipengaruhi oleh kekhawatiran akan dampak reshuffle terhadap kebijakan fiskal. The Jakarta Post melaporkan bahwa pasar obligasi Indonesia mengalami kenaikan imbal hasil (yield) sebesar 0,3%, mencerminkan kekhawatiran tentang defisit anggaran yang bisa membengkak jika kebijakan baru tidak dikelola dengan baik.

Kenaikan Harga Emas Antam: Lindung Nilai Investor

Di tengah gejolak, harga emas Antam melonjak Rp26.000 menjadi Rp2 juta per gram, menurut Logam Mulia. Kenaikan ini mencerminkan permintaan safe-haven dari investor yang khawatir akan kondisi ekonomi dan geopolitik. Kitco News mencatat bahwa harga emas global naik 0,5% menjadi US$3.350 per ons, didorong oleh ketidakpastian politik domestik dan konflik Timur Tengah.

Analis dari Mandiri Sekuritas memperkirakan emas bisa mencapai Rp2,1 juta per gram jika rupiah terus melemah. "Emas menjadi pilihan utama untuk lindung nilai di tengah ketidakpastian," kata mereka.

Respons Pemerintah dan Proyeksi ke Depan

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menegaskan bahwa reshuffle ini bagian dari strategi untuk mempercepat reformasi. "Purbaya Yudhi Sadewa memiliki pengalaman mendalam di bidang fiskal dan akan melanjutkan kebijakan Sri Mulyani dengan lebih agresif," ujar juru bicara Kemenkeu. Bank Indonesia juga siap intervensi untuk stabilkan rupiah, dengan cadangan devisa US$145 miliar.

Ekonom Faisal Basri memproyeksikan rupiah bisa pulih ke Rp16.000 jika demo mereda dan kebijakan baru efektif. Namun, jika ketidakpastian berlanjut, inflasi bisa naik 0,5% dan IHSG turun ke 7.500.

Secara keseluruhan, gejolak hari ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap perubahan politik. Dengan respons cepat dari pemerintah, diharapkan stabilitas dapat segera pulih.