Microsoft Ciptakan Model AI Internal untuk Saingi DeepSeek dan OpenAI

3/11/20251 min baca

car parked in front of building
car parked in front of building

Surakarta – Microsoft, raksasa teknologi asal Silicon Valley, telah mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) internal yang diklaim mampu bersaing dengan platform AI terkemuka seperti DeepSeek dan OpenAI. Langkah ini, sebagaimana dilansir Bloomberg, merupakan bagian dari strategi Microsoft untuk mengurangi ketergantungan pada produk OpenAI, perusahaan yang telah didukungnya dengan investasi besar sebesar US$13 miliar untuk pengembangan ChatGPT.

Model AI Internal: Pesaing Baru di Dunia Teknologi

Microsoft saat ini tengah menguji beberapa model AI internalnya, dan hasilnya menunjukkan performa yang kompetitif dibandingkan platform ternama seperti OpenAI dan Anthropic. Salah satu produk unggulan yang dikembangkan adalah Model AI Internal (MAI). Model ini dirancang untuk menangani berbagai tugas kompleks, termasuk:

  • Menjawab pertanyaan sulit dari pengguna dengan akurat dan mendalam.

  • Menampilkan pemecahan masalah yang menyerupai cara berpikir manusia.

Kemampuan ini menjadikan MAI sebagai kandidat serius untuk menyaingi model AI eksternal yang telah mapan di pasar.

Mengurangi Ketergantungan pada OpenAI

Selama ini, Microsoft telah menjalin kerja sama erat dengan OpenAI, terutama melalui dukungan finansial untuk ChatGPT, salah satu model bahasa besar (LLM) paling populer di dunia. Namun, dengan investasi besar tersebut, Microsoft tampaknya menyadari risiko ketergantungan pada teknologi pihak ketiga. Pengembangan model AI internal menjadi langkah strategis untuk:

  1. Meningkatkan kemandirian teknologi: Microsoft ingin memiliki kontrol penuh atas inovasi AI yang digunakan dalam produk dan layanannya.

  2. Menghadapi persaingan global: Industri AI kini dipenuhi pemain besar seperti Google, Anthropic, dan DeepSeek, yang mendorong Microsoft untuk memperkuat posisinya.

Implikasi bagi Industri AI

Langkah Microsoft ini tidak hanya mencerminkan ambisi perusahaan untuk tetap relevan, tetapi juga menandakan perubahan dinamika di industri AI. Dengan mengembangkan MAI dan model lainnya, Microsoft berpotensi:

  • Mengurangi dominasi OpenAI: Jika model internal Microsoft terbukti unggul, ketergantungan pada OpenAI bisa berkurang signifikan.

  • Mendorong inovasi: Persaingan yang semakin ketat dapat memacu perusahaan lain untuk mengembangkan solusi AI yang lebih canggih.

Kesimpulan

Pengembangan model AI internal oleh Microsoft, seperti MAI, menunjukkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya menjadi pendukung, tetapi juga pelaku utama dalam revolusi kecerdasan buatan. Dengan kemampuan yang diklaim mampu menyaingi DeepSeek dan OpenAI, Microsoft berpeluang besar untuk memperkuat posisinya di pasar AI global. Ke depannya, keberhasilan model ini dalam pengujian dan penerapan akan menjadi penentu apakah Microsoft dapat benar-benar mengubah peta persaingan di industri teknologi.