Microsoft PHK Ribuan Pegawai Demi Investasi AI, IT dan Insinyur Terdampak

5/18/20253 min baca

a tall building with a flag on top of it
a tall building with a flag on top of it

Jakarta, 18 Mei 2025 – Microsoft, raksasa teknologi dunia, mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawan sebagai bagian dari strategi ambisius untuk mempercepat investasi dalam kecerdasan buatan (AI). PHK ini menjadi sorotan karena lebih dari 40% dari posisi yang dipangkas, atau sekitar 2.400 pekerjaan, berasal dari insinyur perangkat lunak—sektor yang selama ini menjadi tulang punggung operasional perusahaan. Keputusan ini mencerminkan pergeseran besar dalam fokus Microsoft menuju otomatisasi dan teknologi AI.

AI Menggantikan Tenaga Manusia

CEO Microsoft, Satya Nadella, dalam sebuah wawancara dengan TechCrunch, mengungkapkan bahwa AI kini memainkan peran sentral dalam operasi perusahaan. "Pada beberapa proyek, hingga 30% kode yang ditulis dihasilkan oleh AI, bukan manusia," ujar Nadella. Pernyataan ini menegaskan bahwa AI tidak hanya menjadi prioritas investasi, tetapi juga alat untuk meningkatkan efisiensi dengan menggantikan sebagian tugas manusia, termasuk dalam pengembangan perangkat lunak dan analisis kode.

PHK ini dilakukan untuk mendukung investasi besar senilai US$80 miliar dalam pengembangan AI, termasuk pembangunan pusat data baru untuk layanan cloud Azure yang kini menjadi salah satu sumber pendapatan utama Microsoft. Menurut laporan keuangan terbaru, biaya infrastruktur AI yang melonjak telah menekan margin keuntungan Microsoft Cloud, yang turun dari 72% menjadi 69% pada kuartal terakhir.

Dampak pada Insinyur dan Manajemen

Selain insinyur perangkat lunak, PHK ini juga menyasar manajemen produk dan manajemen program teknis, dengan sekitar 600 posisi atau 30% dari total pemangkasan berasal dari sektor tersebut, melansir Bloomberg. Bahkan, beberapa karyawan yang bekerja pada proyek-proyek AI juga terkena dampak, meskipun Microsoft berencana merekrut talenta baru dengan keahlian khusus di bidang AI untuk menggantikan mereka. Langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang merestrukturisasi organisasinya untuk menjadi lebih lean dan fokus pada inovasi teknologi.

Data dari Layoffs.fyi menyebutkan bahwa sektor teknologi global telah kehilangan lebih dari 53.000 pekerjaan pada tahun 2025, dengan Microsoft menjadi salah satu kontributor terbesar dalam gelombang PHK ini. Analis industri melihatnya sebagai bagian dari tren yang lebih luas, di mana perusahaan seperti Google dan Meta juga memangkas tenaga kerja demi mendanai proyek-proyek AI.

Investasi Besar dan Tekanan Keuangan

Investasi US$80 miliar untuk AI pada tahun fiskal 2025 adalah salah satu langkah terbesar Microsoft dalam dekade terakhir. Dana ini akan dialokasikan untuk memperluas infrastruktur cloud dan AI, termasuk pusat data baru di berbagai belahan dunia. Namun, CFO Microsoft, Amy Hood, mengakui bahwa investasi ini membebani keuangan perusahaan. "Kami harus memangkas pengeluaran di sektor lain untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang di bidang AI," ungkap Hood dalam panggilan pendapatan April 2025.

Reaksi Pasar dan Publik

Pengumuman PHK ini memicu reaksi beragam. Saham Microsoft (MSFT) anjlok 2% pada hari pengumuman, menandakan kekhawatiran investor terhadap dampak jangka pendek. Namun, analis seperti Gil Luria dari D.A. Davidson tetap optimistis. "Investasi dalam AI akan menjaga Microsoft di garis depan teknologi masa depan," katanya kepada Reuters. Di sisi lain, di media sosial seperti X, banyak pengguna mengkritik keputusan ini, dengan salah satu cuitan berbunyi, "PHK 6.000 orang demi AI? Ini awal dari akhir pekerjaan manusia."

Tren Industri Teknologi

Microsoft bukan satu-satunya yang mengambil langkah drastis demi AI. Google memangkas 12.000 pekerjaan pada 2023, sementara Meta juga merumahkan ribuan karyawan di divisi Reality Labs pada 2024. Menurut Forbes, perusahaan teknologi kini berlomba-lomba mengoptimalkan sumber daya untuk memenangkan persaingan di era AI. Namun, skala investasi Microsoft yang mencapai US$80 miliar menjadikannya salah satu yang paling agresif dalam perlombaan ini.

Implikasi Masa Depan

PHK ini menandakan transformasi besar dalam strategi Microsoft, dari perusahaan perangkat lunak tradisional menjadi pemimpin di era AI. Meskipun menyakitkan bagi ribuan karyawan yang terdampak, langkah ini diyakini akan memperkuat posisi Microsoft dalam jangka panjang. Laporan World Economic Forum 2023 memprediksi bahwa AI dan otomatisasi dapat menggantikan 85 juta pekerjaan secara global pada 2025, tetapi juga menciptakan peluang baru di sektor teknologi.

Kesimpulan

PHK massal di Microsoft mencerminkan realitas baru di industri teknologi: inovasi datang dengan pengorbanan. Dengan mengorbankan 6.000 karyawan demi investasi AI, Microsoft berusaha memastikan dominasinya di masa depan. Namun, tantangan keuangan dan sentimen publik akan terus menjadi ujian bagi strategi ini.