Minat ETF Derivatif Wall Street Memuncak: Direxion Ajukan Rekor 71 Dana Baru

3/20/20252 min baca

concrete building with USA flags
concrete building with USA flags

Surakarta – Direxion, pelopor pasar Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis derivatif dengan nilai pasar mencapai US$100 miliar, telah mengajukan 71 dana baru ke Securities and Exchange Commission (SEC) AS. Pengajuan ini menjadi yang terbesar dalam sejarah manajer aset, menandakan ambisi besar untuk menghidupkan kembali minat investor terhadap ETF inverse dan leveraged. Langkah ini dilakukan di tengah kekhawatiran akan kepadatan industri dan potensi kelelahan investor, namun juga mencerminkan optimisme akan potensi booming produk investasi berisiko tinggi ini.

Rekor Pengajuan di Tengah Pasar yang Bergejolak

Pengajuan masif ini terjadi saat pasar saham AS, khususnya S&P 500, memasuki fase koreksi, menyebabkan kerugian bagi trader harian yang bertaruh pada kenaikan (bullish). Aset yang dikelola oleh penerbit ETF leveraged dilaporkan turun 18% sejak puncak pasar pada Februari 2025. Meski demikian, Direxion tetap melangkah maju dengan strategi agresif, memperkenalkan ETF yang dirancang untuk mengamplifikasi keuntungan—atau kerugian—melalui mekanisme leverage dan inverse.

Perusahaan yang berbasis di New York ini mungkin tidak meluncurkan semua dana yang diajukan, tetapi jumlah pengajuan yang besar memungkinkan Direxion untuk mengukur minat pasar dan menyesuaikan produknya dengan permintaan investor. Strategi ini menunjukkan fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian pasar.

Mengapa ETF Derivatif Menarik?

ETF berbasis derivatif, seperti yang ditawarkan Direxion, telah berkembang pesat sejak 2019, ketika regulator AS melonggarkan aturan peluncuran dana baru. Produk ini menawarkan peluang keuntungan besar dengan memanfaatkan pergerakan saham, indeks, atau aset lain melalui leverage. Data menunjukkan:

  • Total aset ETF leveraged di AS mencapai US$106 miliar.

  • Aliran dana masuk sebesar US$17 miliar dalam 12 bulan terakhir.

Namun, di balik potensi keuntungan, ada risiko signifikan. Produk ini dapat memperbesar kerugian saat pasar jatuh, menjadikannya pilihan berisiko tinggi yang lebih cocok untuk trader berpengalaman ketimbang investor ritel biasa.

Tantangan dan Peluang

Meski minat terhadap ETF leveraged meningkat, ada tantangan yang dihadapi:

  • Kepadatan Industri: Banyaknya produk serupa di pasar bisa membuat investor bingung atau jenuh.

  • Kelelahan Investor: Penurunan pasar baru-baru ini mungkin membuat investor ritel lebih berhati-hati, terutama pada saham yang kurang populer.

Di sisi lain, peluang tetap ada. Lonjakan pengajuan Direxion menunjukkan keyakinan bahwa trader masih mencari cara untuk memanfaatkan volatilitas pasar, terutama setelah koreksi S&P 500. Produk inverse—yang untung saat pasar turun—juga bisa menarik bagi mereka yang ingin melindungi portofolio atau berspekulasi di pasar bearish.

Kesimpulan

Direxion memanfaatkan momentum dengan mengajukan 71 ETF baru, rekor terbesar di industri, untuk memperkuat posisinya di pasar ETF derivatif senilai US$100 miliar. Meski aset leveraged turun 18% sejak Februari dan pasar menghadapi koreksi, minat investor terhadap produk ini tetap kuat, terbukti dari aliran dana US$17 miliar dalam setahun. Namun, risiko tinggi ETF ini menjadi pengingat bahwa hanya investor berpengalaman yang mungkin sanggup menavigasi potensi keuntungan dan kerugiannya. Langkah Direxion ini bisa jadi katalis baru di Wall Street—atau hanya eksperimen berani di tengah pasar yang rapuh.