Mt. Gox Kembali Pindahkan 11.501 Bitcoin Senilai Rp16,5 Triliun, Sinyal Pembayaran Kreditor?
Surakarta – Bursa kripto yang telah pailit, Mt. Gox, kembali menjadi sorotan setelah memindahkan 11.501 Bitcoin (BTC) senilai US$1 miliar atau setara Rp16,5 triliun ke dua alamat berbeda pada Senin malam (24/03). Menurut data dari Arkham Intelligence, transaksi ini memicu spekulasi di kalangan komunitas kripto terkait potensi pembayaran kepada kreditor, dengan batas waktu distribusi hingga 31 Oktober 2025.
Dari total jumlah tersebut, sebanyak 10.608 BTC (senilai US$927,5 juta) dikirim ke sebuah wallet tak dikenal, sementara sisanya, 893 BTC, masuk ke hot wallet milik Mt. Gox sendiri. Perpindahan dana dalam jumlah besar seperti ini bukanlah hal baru bagi Mt. Gox. Sejarah menunjukkan bahwa langkah serupa sering kali menjadi tanda awal proses distribusi kepada kreditor. Meski begitu, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Mt. Gox atau pengurusnya mengenai tujuan transaksi ini.
Dana tersebut berasal dari wallet dengan alamat “1Pazv…R9pYj”, yang diketahui menerima aset dari wallet bursa lain pada minggu sebelumnya. Hal ini memunculkan dugaan bahwa wallet penerima baru, “1DcoA…AWXFe”, mungkin juga merupakan bagian dari aset Mt. Gox yang tersisa. Namun, tanpa konfirmasi resmi, spekulasi ini masih menjadi tanda tanya.
Latar Belakang Mt. Gox dan Proses Pembayaran
Mt. Gox pernah menjadi bursa Bitcoin terbesar di dunia sebelum mengajukan kebangkrutan pada tahun 2014 akibat peretasan yang menyebabkan hilangnya lebih dari 850.000 BTC. Sejak memulai proses pembayaran kembali pada Juli 2024, Mt. Gox telah mengelola aset signifikan, termasuk 142.000 BTC, 143.000 Bitcoin Cash (BCH), dan 69 miliar yen Jepang. Hingga saat ini, bursa tersebut masih menyimpan 35.583 BTC, yang bernilai sekitar US$3,1 miliar.
Dampak dan Spekulasi Pasar
Transaksi besar dari Mt. Gox kerap memicu kekhawatiran akan tekanan jual di pasar kripto, terutama jika kreditor memilih untuk menjual Bitcoin yang mereka terima. Namun, hingga saat ini, pasar belum menunjukkan volatilitas signifikan pasca-transaksi terbaru. Beberapa analis menduga bahwa tenggat waktu yang masih cukup panjang hingga Oktober 2025 memberikan ruang bagi distribusi yang lebih terkontrol, sehingga meminimalkan dampak langsung pada harga Bitcoin.
Langkah Selanjutnya
Dengan sisa aset yang masih cukup besar, termasuk 35.583 BTC, Mt. Gox terus menjadi fokus perhatian di dunia kripto. Para kreditor yang telah menunggu selama satu dekade masih mengharapkan kejelasan terkait dana mereka. Apakah transaksi ini bagian dari persiapan pembayaran atau hanya pengelolaan internal aset, belum ada kepastian. Yang jelas, setiap pergerakan dari Mt. Gox akan terus diawasi ketat oleh pasar.