Pasar Saham AS Rugi US$1,6 Triliun Pasca Tarif Dagang Trump, Sektor Teknologi dan Keuangan Ambruk
New York – Pasar modal Amerika Serikat (AS) mengalami guncangan hebat pada Kamis (03/04) pagi waktu setempat, dengan total kerugian mencapai US$1,6 triliun hanya dalam beberapa jam setelah pembukaan perdagangan. Penyebabnya adalah keputusan kontroversial Presiden AS, Donald Trump, yang mengumumkan pemberlakuan tarif dagang terhadap lebih dari 60 negara. Kebijakan ini, yang diklaim untuk melindungi industri domestik, justru memicu kepanikan investor dan memperburuk sentimen pasar global.
Sektor Teknologi Terpuruk Parah
Saham-saham raksasa teknologi menjadi yang terparah terdampak dalam gelombang aksi jual ini. Berdasarkan data dari Trading View, saham Apple (APPL) anjlok hampir 8%, diikuti oleh Nvidia (NVDA) yang turun 5,23%, dan Broadcom (AVGO) yang merosot 5%. Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran bahwa tarif dagang akan mengganggu rantai pasok global, khususnya dari negara-negara Asia seperti China, yang menjadi pusat produksi komponen teknologi.
Saham perusahaan layanan teknologi juga tak luput dari tekanan:
Microsoft (MSFT) turun 2,79%,
Google (GOOGL) merosot 3,36%,
Meta (META) anjlok hingga 6,66%.
Investor cemas bahwa kebijakan ini dapat memicu balasan dari negara lain, yang akan merugikan perusahaan teknologi AS dengan pasar besar di luar negeri.
Sektor Kripto dan Keuangan Ikut Tenggelam
Dampaknya juga meluas ke sektor teknologi yang terkait dengan aset kripto. MicroStrategy (MSTR), salah satu pemegang Bitcoin terbesar, turun 5,6%, sementara Coinbase anjlok 7,55%. Perusahaan pertambangan kripto seperti Mara Holdings dan Riot Platforms juga terpukul keras, masing-masing minus 8,41% dan 8,46%, mencerminkan sentimen negatif di pasar aset digital.
Sektor keuangan tradisional pun tak luput dari guncangan:
JP Morgan (JPM) turun 4,70%,
BlackRock (BLK) merosot 4,58%,
American Express (AXP) anjlok 7%.
Pelaku pasar khawatir bahwa eskalasi perang dagang dapat memperlambat ekonomi global, sehingga mengurangi permintaan layanan keuangan dan investasi.
Ancaman Perang Dagang Global
Kebijakan tarif ini tidak hanya mengguncang pasar saham AS, tetapi juga meningkatkan risiko perang dagang global. Negara-negara yang terkena dampak, termasuk sekutu AS, kemungkinan akan membalas dengan tarif serupa. Hal ini berpotensi mengacauk rantai pasok, menaikkan biaya produksi, dan membebani konsumen di seluruh dunia. Sentimen negatif ini kian memperkeruh prospek ekonomi global dalam jangka pendek.
Reaksi Pasar dan Antisipasi ke Depan
Kerugian sebesar US$1,6 triliun dalam sehari menjadikan penurunan ini salah satu yang terbesar dalam sejarah pasar saham AS. Investor kini menantikan langkah pemerintah AS dan bank sentral untuk menstabilkan pasar. Para analis menyarankan pelaku pasar untuk bersiap menghadapi volatilitas tinggi dalam beberapa minggu mendatang, terutama jika negara-negara lain mengumumkan kebijakan balasan.