Pengadilan Argentina Minta Akses Rekening Presiden Javier Milei untuk Selidiki Kasus Memecoin Libra


Buenos Aires, 18 Mei 2025 – Sebuah keputusan bersejarah telah dikeluarkan oleh pengadilan Argentina dalam upaya mengungkap dugaan keterlibatan Presiden Javier Milei dalam skandal memecoin Libra (LIBRA). Hakim Federal Maria Servini, pada Jumat (16/05/2025), memerintahkan bank sentral Argentina untuk mencabut hak kerahasiaan bank Milei, memberikan akses penuh ke rekeningnya. Perintah ini juga mencakup pembekuan rekening tiga individu lain yang diduga terkait dengan kasus cryptocurrency yang mengguncang negara tersebut. Langkah ini menandai eskalasi signifikan dalam investigasi yang telah menarik perhatian publik dan dunia internasional.
Awal Mula Skandal Memecoin Libra
Skandal ini berawal pada Februari 2025, ketika Presiden Milei mempromosikan token Libra melalui posting di platform X. Dalam unggahan yang kini telah dihapus, Milei menyebut token tersebut sebagai "inovasi ekonomi" yang akan membantu usaha kecil dan mendorong pertumbuhan Argentina. Pengumuman ini memicu antusiasme investor, menyebabkan harga token melonjak tajam dalam waktu singkat. Namun, tak lama kemudian, nilai token anjlok, meninggalkan puluhan ribu investor dengan kerugian finansial yang besar.
Menurut Cointelegraph, skandal ini merugikan lebih dari 40.000 investor dengan total kerugian diperkirakan mencapai US$250 juta. Tuduhan segera muncul bahwa token Libra adalah bagian dari skema pump-and-dump, di mana harga sengaja dimanipulasi untuk keuntungan pribadi sebelum dibiarkan runtuh. Salah satu tokoh kunci yang disebut dalam kasus ini adalah Hayden Mark Davis, warga negara Amerika Serikat yang diduga sebagai pencipta token tersebut.
Perintah Hakim Servini dan Detail Penyelidikan
Hakim Maria Servini, yang memiliki reputasi menangani kasus korupsi besar, memimpin penyelidikan ini dengan tegas. Dalam perintahnya pada 16 Mei 2025, ia meminta bank sentral untuk menyediakan laporan lengkap tentang semua transaksi keuangan yang melibatkan Presiden Milei. Selain itu, rekening tiga individu terkait—yang identitasnya belum diungkap secara resmi—dibekukan untuk mencegah perpindahan dana yang mencurigakan.
Perintah ini didukung oleh keputusan Kongres Argentina pada April 2025, yang membentuk komisi khusus untuk menyelidiki keterlibatan Milei. Komisi tersebut memiliki wewenang untuk memanggil pejabat tinggi, termasuk Menteri Ekonomi Luis Caputo, guna memberikan keterangan. Langkah pengadilan ini dianggap langka karena melibatkan kepala negara yang sedang menjabat, menunjukkan tingkat seriusitas kasus ini.
Sikap Presiden Milei: Penolakan dan Ketidakkooperatifan
Presiden Milei telah berulang kali membantah tuduhan bahwa ia mempromosikan token Libra untuk keuntungan pribadi. Dalam sebuah wawancara televisi, ia menyatakan bahwa postingannya di X hanya bertujuan untuk mendukung inovasi teknologi dan ekonomi, bukan untuk kepentingan finansial. Namun, sikapnya yang tidak kooperatif selama penyelidikan—termasuk penolakan untuk menyerahkan catatan keuangan secara sukarela—telah memicu kecurigaan lebih lanjut.
Sebuah posting di X dari pengguna @MazzucaMacu pada 17 Mei 2025 mencerminkan pandangan sebagian publik: "MILEI no es CRISTINA; la buena jueza Servini solicitó información bancaria de Javier Milei y Karina x el caso $LIBRA ni uno ni otro hicieron algo por beneficio propio, tal vez el presidente metió la pata pero no más." Meski demikian, oposisi terus menekan Milei untuk memberikan transparansi penuh.
Dampak Politik dan Ekonomi yang Luas
Skandal Libra telah mencoreng citra politik Milei, yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung kripto dan reformasi ekonomi radikal. Survei oleh Zuban Córdoba pada Maret 2025 menunjukkan penurunan drastis dalam tingkat kepercayaan publik, dengan 57,6% responden menyatakan ketidakpercayaan terhadap presiden, sementara hanya 36% masih mendukungnya. Ini menjadi pukulan telak bagi administrasinya yang baru berjalan kurang dari dua tahun.
Secara ekonomi, pasar kripto Argentina juga terkena dampaknya. Industri lokal, yang sempat optimistis setelah program amnesti pajak kripto pada 2024, kini khawatir bahwa skandal ini akan memperlambat adopsi aset digital. Context by TRF melaporkan bahwa banyak investor kini ragu untuk terlibat dalam proyek kripto baru, takut akan pengulangan kasus Libra.
Perkembangan Terkini dan Kolaborasi Internasional
Penyelidikan ini tidak hanya terbatas di Argentina. Pengadilan telah meminta Interpol untuk mengeluarkan "Red Notice" terhadap Hayden Mark Davis, yang diduga melarikan diri ke luar negeri setelah token Libra runtuh. Selain itu, Departemen Kehakiman AS juga turut menyelidiki kasus ini, khususnya terkait potensi pelanggaran hukum promosi token oleh Milei yang dapat memengaruhi investor Amerika.
Dengan akses ke rekening Milei yang kini diperintahkan pengadilan, penyelidik berharap dapat melacak aliran dana yang mencurigakan. Namun, status kekebalan presiden dan kompleksitas hukum dapat menjadi hambatan besar dalam proses ini.
Kesimpulan: Masa Depan yang Tidak Pasti
Kasus memecoin Libra telah menjadi salah satu skandal terbesar dalam politik Argentina kontemporer. Keputusan pengadilan untuk membuka rekening Presiden Milei menempatkan penyelidikan ini pada titik krusial. Hasilnya tidak hanya akan menentukan nasib politik Milei, tetapi juga dapat membentuk masa depan regulasi kripto di Argentina dan kepercayaan global terhadap aset digital.
Image Source: Reuters