Penurunan Drastis IHSG dan Saham Teknologi Pasca Tarif Trump serta Libur Lebaran

4/8/20252 min baca

person holding android smartphone
person holding android smartphone

Jakarta – Pada Selasa (08/04), pasar saham Indonesia mengalami guncangan hebat saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 9% hanya dalam hitungan menit setelah pembukaan perdagangan. Sektor teknologi menjadi yang paling terdampak, dengan sejumlah saham unggulan mencatat penurunan signifikan. Penyebab utama gejolak ini adalah kombinasi dari kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, serta reaksi pasar setelah libur panjang Lebaran Idulfitri.

Saham Teknologi Terpuruk

Berdasarkan data dari laman Investing, sejumlah perusahaan teknologi terkemuka mengalami penurunan tajam pada pagi hari tersebut:

  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun lebih dari 14%,

  • PT Bukalapakcom Tbk (BUKA) juga anjlok di atas 14%,

  • PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) merosot sebesar 10%,

  • PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) turun 12%,

  • PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) mencatat penurunan hingga 13,59%.

Penurunan ini mencerminkan sentimen negatif yang melanda sektor teknologi, yang menjadi salah satu pilar penting dalam pasar saham domestik.

Faktor Penyebab: Tarif Trump dan Libur Lebaran

Kebijakan tarif yang dicanangkan oleh Donald Trump, yang mulai berlaku satu minggu sebelumnya, menargetkan sejumlah negara termasuk Indonesia. Kebijakan ini memicu kekhawatiran akan kenaikan biaya operasional perusahaan teknologi, terutama yang bergantung pada komponen impor atau memiliki eksposur ke pasar AS. Ketegangan ini diperparah oleh penutupan bursa selama libur panjang Lebaran Idulfitri, yang membuat investor menunda reaksi mereka. Ketika perdagangan kembali dibuka, aksi jual besar-besaran terjadi, menyebabkan penurunan drastis dalam waktu singkat.

Langkah Cepat BEI

Melihat volatilitas yang ekstrem, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil tindakan tegas dengan membekukan perdagangan hanya 10 menit setelah sesi dimulai. Pembekuan ini bertujuan untuk mencegah kepanikan lebih lanjut dan memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk mengevaluasi situasi. Penurunan IHSG sebesar 9% ini menjadi salah satu yang terparah sejak masa pandemi COVID-19, menunjukkan sensitivitas pasar terhadap kebijakan global dan dinamika domestik.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Gejolak ini menimbulkan pertanyaan besar tentang ketahanan sektor teknologi Indonesia di tengah tekanan eksternal. Analis pasar menilai bahwa jika kebijakan tarif Trump berlangsung lama, perusahaan teknologi yang bergantung pada rantai pasok global bisa menghadapi tantangan profitabilitas. Investor diimbau untuk terus memantau perkembangan kebijakan internasional serta respons pemerintah Indonesia dalam menangani dampaknya.

Dengan demikian, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya diversifikasi dan strategi mitigasi risiko di pasar saham, terutama di sektor yang rentan terhadap perubahan kebijakan global.