Prabowo: Kekayaan Danantara Sebentar Lagi Tembus US$1 Triliun

4/29/20253 min baca

prabowo subianto
prabowo subianto

Jakarta, 28 April 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan keyakinannya bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, atau lebih dikenal sebagai Danantara, akan segera mengelola kekayaan negara hingga mencapai US$1 triliun atau setara dengan Rp16.855 triliun (berdasarkan kurs Rp16.855 per dolar AS). Pernyataan ini disampaikan usai menghadiri pertemuan dengan direksi Danantara dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta Convention Center (JCC) pada Senin (28/04). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan pentingnya pengelolaan aset yang baik, transparan, dan ketat sebagai kunci untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional.

"Kita kelola dengan baik dan hitung aset-aset kita, ternyata kita kaya. Mungkin dalam waktu dekat, kekayaan Danantara bisa mencapai US$1 triliun," ujar Prabowo kepada awak media. Ia menambahkan bahwa potensi ini dapat terwujud jika semua pihak bekerja secara profesional dan meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak efisien.

Apa Itu Danantara?

Danantara adalah lembaga baru yang dibentuk untuk mengelola aset dan investasi negara di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025, Danantara bertujuan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dengan mengoptimalkan aset-aset strategis milik negara. Lembaga ini akan mengkonsolidasikan aset dari berbagai sumber, termasuk BUMN besar seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID, serta aset negara lainnya seperti kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang sebelumnya dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Menurut data awal, total aset yang akan dikelola Danantara mencapai US$900 miliar atau sekitar Rp14.670 triliun. Namun, Prabowo optimistis bahwa dengan pengelolaan yang tepat, nilai tersebut dapat melonjak hingga melampaui US$1 triliun. Sebagai langkah awal, Danantara juga akan mengelola GBK, yang delapan tahun lalu diperkirakan memiliki nilai aset sebesar US$25 miliar.

Visi Prabowo: Profesionalisme dan Transparansi

Dalam pertemuan tertutup dengan direksi Danantara dan BUMN, Prabowo menekankan perlunya perubahan paradigma dalam pengelolaan aset negara. Ia meminta seluruh direksi untuk meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak efisien dan menyimpang, serta mengedepankan profesionalisme dan integritas. "Atas nama bangsa dan rakyat, saya minta seluruh direksi memberikan yang terbaik dan menghentikan praktik-praktik lama yang merugikan," tegasnya.

Prabowo juga menyoroti pentingnya evaluasi kinerja direksi secara menyeluruh dan memastikan proses rekrutmen dilakukan berdasarkan kemampuan, bukan faktor non-profesional seperti koneksi atau kepentingan politik. Ia percaya bahwa hanya dengan manajemen yang bersih dan kompeten, Danantara dapat mencapai potensi maksimalnya.

Potensi Kekayaan dan Pendanaan Awal

Berdasarkan proyeksi, kekayaan Danantara diperkirakan mencapai US$1 triliun dalam waktu dekat, setara dengan Rp16.855 triliun berdasarkan nilai tukar saat ini. Namun, data lain menyebutkan bahwa saat ini aset yang dikelola Danantara bernilai IDR9.049 triliun atau sekitar US$571,6 miliar. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring konsolidasi aset dan pengelolaan yang lebih efisien.

Untuk mendukung operasionalnya, Danantara telah mendapatkan pendanaan awal sebesar US$20 miliar, yang bersumber dari penghematan anggaran negara. Dana ini diharapkan menjadi modal awal untuk menarik investasi domestik maupun asing, serta mendanai proyek-proyek strategis nasional yang dapat meningkatkan nilai aset negara.

Peran Danantara dalam Ekonomi Indonesia

Peluncuran Danantara merupakan bagian dari visi besar Prabowo untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan mengelola aset negara secara optimal, lembaga ini diharapkan dapat menjadi sumber kekuatan finansial yang signifikan bagi Indonesia. "Jika kita lihat aset yang kita miliki, kita akan sadar bahwa negara kita kaya. Nilai aset Danantara bisa melebihi US$1 triliun—kekayaan yang bisa menjadi fondasi ekonomi nasional jika dikelola dengan baik," ungkap Prabowo.

Selain itu, Danantara juga akan mengambil alih peran dari sovereign wealth fund Indonesia sebelumnya, yaitu Indonesia Investment Authority (INA), dengan pendekatan yang lebih agresif dalam pengelolaan aset. Fokusnya tidak hanya pada keuntungan finansial, tetapi juga pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski optimistis, perjalanan Danantara tidak akan lepas dari tantangan. Pengelolaan aset sebesar itu membutuhkan sistem yang kuat, tenaga ahli yang kompeten, dan komitmen untuk menjaga transparansi. Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan Danantara akan bergantung pada kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat.

Dengan potensi yang dimilikinya, Danantara diharapkan dapat menjadi game changer bagi ekonomi Indonesia, menarik minat investor global, dan mendukung pembangunan infrastruktur serta proyek-proyek strategis lainnya. Jika visi ini tercapai, Indonesia tidak hanya akan menjadi negara yang kaya secara aset, tetapi juga kuat secara ekonomi di panggung dunia.

Image Source: Bloomberg