Ray Dalio Peringatkan Ancaman Krisis Moneter Global akibat Kebijakan Tarif Trump


Surakarta – Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates sekaligus pengawas Danantara, menyampaikan kekhawatiran serius terkait arah ekonomi dunia saat ini. Dalam wawancara eksklusif di acara Meet the Press, yang dilansir CNBC pada Senin (14/04), Dalio memperingatkan bahwa dunia tidak hanya menghadapi risiko resesi, tetapi juga ancaman yang jauh lebih besar: kerusakan sistem moneter global. Penyebab utama dari situasi ini, menurutnya, adalah kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dalio, seorang lulusan Harvard University yang dikenal dengan analisis mendalamnya tentang ekonomi global, menilai bahwa kebijakan tarif tersebut memang memiliki tujuan yang jelas, yakni melindungi industri domestik AS dari persaingan luar negeri. Namun, ia menegaskan bahwa cara pelaksanaannya justru menjadi bumerang yang mengganggu stabilitas dunia. “Kita sedang berada di titik penentuan. Jika salah langkah, akibatnya bisa jauh lebih berat dari sekadar perlambatan ekonomi,” ujarnya dengan nada tegas.
Pergeseran dari Multilateralisme ke Unilateralisme
Dalio menjelaskan bahwa dunia sedang mengalami perubahan besar dalam tatanan ekonomi global. Sejak berakhirnya Perang Dunia II, sistem multilateral—yang ditopang oleh kerja sama antarnegara dengan AS sebagai pemimpin—telah menjadi fondasi stabilitas ekonomi dunia. Namun, kebijakan tarif Trump, yang menargetkan berbagai negara mitra dagang seperti China dan Uni Eropa, menandakan pergeseran menuju pendekatan unilateral. Dalam sistem ini, negara-negara besar lebih mengutamakan kepentingan nasionalnya sendiri, yang menurut Dalio berpotensi memicu konflik global.
“Kebijakan ini tidak hanya mengganggu perdagangan, tetapi juga mengancam sistem moneter yang bergantung pada kepercayaan dan stabilitas antarnegara,” kata Dalio. Ia memperingatkan bahwa tanpa intervensi yang bijaksana, dunia bisa menghadapi krisis moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dampak Nyata Kebijakan Tarif Trump
Dalio menguraikan beberapa dampak signifikan dari kebijakan tarif ini yang melampaui sekadar perlambatan ekonomi biasa:
Disrupsi Rantai Pasok Global: Tarif yang diberlakukan pada negara-negara seperti China telah mengganggu aliran barang dan jasa, menyebabkan kenaikan biaya produksi dan potensi inflasi di berbagai belahan dunia.
Volatilitas Pasar Keuangan: Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perang dagang telah memicu fluktuasi di pasar saham dan obligasi, meningkatkan risiko krisis keuangan global.
Ancaman pada Sistem Moneter: Dengan utang AS yang terus membengkak dan ketegangan perdagangan yang meningkat, Dalio khawatir akan terjadinya krisis di pasar obligasi, yang dapat meruntuhkan tatanan moneter dunia.
“Jika kita tidak waspada, ini bukan lagi soal resesi biasa. Kita bisa menyaksikan keruntuhan sistem ekonomi global seperti yang kita kenal selama ini,” tegasnya.
Pelajaran dari Sejarah
Mengacu pada pengamatannya terhadap pola sejarah, Dalio membandingkan situasi saat ini dengan kondisi pada tahun 1930-an, yang ditandai oleh proteksionisme ekstrem dan berujung pada Depresi Besar serta Perang Dunia II. Ia menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk belajar dari masa lalu dan mengambil langkah preventif, seperti memperkuat kerja sama internasional dan mengurangi defisit fiskal.
“Tanpa dialog yang konstruktif dan kebijakan yang mendukung stabilitas jangka panjang, kita berisiko mengulangi kesalahan sejarah,” tambahnya.
Tanggapan Pasar dan Negara Lain
Peringatan Dalio ini muncul di tengah gejolak pasar global yang dipicu oleh ketegangan perdagangan. Sejumlah investor dan analis mulai mempersiapkan diri untuk skenario terburuk, seperti resesi global atau bahkan krisis moneter. Di sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa kebijakan proteksionis Trump dapat memperkuat ekonomi AS dalam jangka panjang, meskipun dengan pengorbanan stabilitas jangka pendek.
Sementara itu, negara-negara di kawasan ASEAN dan beberapa mitra dagang lainnya memilih pendekatan diplomasi untuk meredakan ketegangan, dengan harapan menjaga stabilitas ekonomi regional di tengah ketidakpastian global.
Dunia di Persimpangan Kritis
Pernyataan Ray Dalio menjadi alarm bagi dunia bahwa ancaman krisis moneter global bukan lagi sekadar prediksi, tetapi kemungkinan nyata yang membayangi. Pergeseran dari multilateralisme ke unilateralisme, yang diperparah oleh kebijakan tarif Trump, berpotensi merusak fondasi ekonomi dunia yang telah terbangun selama puluhan tahun. Pertanyaannya kini: apakah dunia akan mampu menghindari jurang krisis ini, atau justru terjerumus ke dalamnya akibat langkah yang salah?
Image Source: Bloomberg