Robot Optimus Tesla Jatuh di Demo Miami: Elon Musk Klaim AI, Tapi Kontroversi Remote Control Mencuat

12/10/20252 min baca

a robot standing in front of a white wall
a robot standing in front of a white wall

Surakarta, 10 Desember 2025 - Robot humanoid Optimus buatan Tesla kembali menjadi pusat perhatian setelah mengalami insiden jatuh selama demonstrasi di event "Autonomy Visualized" di Miami, Amerika Serikat, pada akhir pekan 7-8 Desember 2025. Kejadian ini memicu kontroversi setelah video viral menunjukkan gerakan robot yang tampak seperti dikendalikan dari jarak jauh, meskipun CEO Tesla Elon Musk bersikeras bahwa semua aksi didasarkan pada kecerdasan buatan (AI) mandiri. Musk membantah tudingan tersebut melalui posting di akun X-nya pada 10 Desember 2025, menyatakan, "Menggunakan AI, bukan dioperasikan dari jarak jauh." Insiden ini terjadi saat Optimus tengah memamerkan kemampuannya membagikan botol air kepada pengunjung, tapi gerakan tangannya yang terlalu cepat menyebabkan botol jatuh, diikuti kehilangan keseimbangan hingga robot tersebut terjungkal ke belakang.

Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan momen ketika Optimus tampak kehilangan kontrol, dengan gerakan tangan yang frantic dan tidak alami, termasuk seperti melepas headset virtual—yang memicu spekulasi bahwa robot tersebut sebenarnya dikendalikan oleh operator manusia melalui teknologi remote. Pengamat teknologi menilai gerakan tersebut terlalu "manusiawi" untuk sebuah sistem AI otonom, terutama mengingat Optimus masih dalam tahap pengembangan awal. Event di Miami ini dimaksudkan untuk memamerkan kemajuan Optimus sebagai robot humanoid yang bisa melakukan tugas sehari-hari seperti melayani minuman, membersihkan, atau bahkan interaksi sosial, sebagai bagian dari visi Tesla untuk merevolusi tenaga kerja dengan AI. Namun, insiden jatuh ini justru menyoroti tantangan teknis yang masih dihadapi, seperti keseimbangan dan koordinasi gerak yang belum sempurna.

Musk, yang sering mempromosikan Optimus sebagai terobosan masa depan, mengakui bahwa kegagalan seperti ini adalah bagian wajar dari proses riset dan pengembangan. "Ini normal dalam pengujian; kami belajar dari setiap kegagalan untuk menyempurnakan AI," responsnya di X, meskipun tidak langsung menanggapi tuduhan remote control. Kontroversi ini bukan yang pertama; sebelumnya, pada demo Tesla AI Day 2024, Optimus juga dikritik karena gerakan yang tampak scripted, memicu debat apakah robot tersebut benar-benar otonom atau masih bergantung pada intervensi manusia. Analis dari Electrek menilai bahwa meskipun Tesla telah maju dalam visi Optimus, insiden seperti ini menunjukkan bahwa teknologi humanoid masih jauh dari siap produksi massal, dengan tantangan utama di bidang sensorik dan algoritma keseimbangan. Tesla sendiri berencana memproduksi Optimus secara massal pada 2026 dengan harga US$20.000 per unit, untuk aplikasi di pabrik, rumah tangga, dan layanan.

Reaksi publik beragam; video jatuh Optimus menjadi viral dengan jutaan tayangan di platform seperti Instagram dan TikTok, di mana netizen menyebutnya sebagai "momen lucu tapi mengkhawatirkan" tentang kesiapan AI. Beberapa kritikus menuding Tesla melakukan misleading marketing, sementara pendukung Musk melihatnya sebagai bukti transparansi dalam pengembangan teknologi. Di tengah kontroversi, Musk tetap optimis, menyatakan bahwa Optimus akan merevolusi ekonomi dengan mengambil alih tugas berbahaya dan repetitif, meskipun insiden seperti ini menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan keandalan. Kejadian ini juga memicu diskusi global tentang etika demo AI, di mana perusahaan teknologi dituntut lebih transparan tentang tingkat otonomi produk mereka.