Rupiah Anjlok ke Rp16.970 per Dolar AS: Apa yang Bisa Dibeli dengan US$59 di Luar Negeri?

4/10/20252 min baca

gold and silver round coins
gold and silver round coins

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali merosot tajam, kini mencapai Rp16.970 per dolar AS, hampir menyentuh level Rp17.000. Angka ini menandai titik terendah dalam setahun terakhir, dengan pelemahan mencapai 12% dibandingkan posisi terendah setahun lalu, berdasarkan data pasar valuta asing. Akibatnya, daya beli masyarakat Indonesia di pasar internasional semakin menurun, di mana Rp1 juta kini hanya bernilai US$59.

Fenomena Terkini: Penyebab dan Dampak Pelemahan Rupiah

Pelemahan rupiah ini dipicu oleh sejumlah faktor global dan domestik. Ketidakpastian ekonomi dunia, seperti kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia, turut memengaruhi sentimen pasar. Investor cenderung beralih ke aset safe haven seperti dolar AS, membuat mata uang negara berkembang seperti rupiah semakin tertekan. Selain itu, kenaikan harga minyak dunia dan defisit neraca perdagangan Indonesia juga memperparah situasi.

Dampaknya terasa nyata bagi masyarakat. Harga barang impor, seperti gadget, pakaian bermerek, dan bahan baku industri, melonjak tajam. Biaya liburan atau studi di luar negeri pun menjadi lebih mahal, memaksa banyak orang untuk menyesuaikan anggaran mereka. Pemerintah dan Bank Indonesia kini dihadapkan pada tantangan untuk menstabilkan rupiah, meski langkah seperti intervensi pasar atau kenaikan suku bunga belum sepenuhnya mampu membendung pelemahan ini.

Apa yang Bisa Dibeli dengan US$59 di Luar Negeri?

Dengan Rp1 juta yang kini hanya setara US$59, kemampuan masyarakat Indonesia untuk berbelanja di luar negeri sangat terbatas. Nilai ini bervariasi tergantung pada biaya hidup di negara tujuan. Berikut adalah beberapa contoh barang atau jasa yang bisa dibeli dengan US$59:

  • Amerika Serikat: Anda mungkin hanya bisa membeli satu pasang sepatu olahraga murah (sekitar US$50) atau makan di restoran cepat saji sebanyak dua kali (US$25–30). Biaya hidup yang tinggi membuat US$59 cepat habis.

  • Thailand: Di negara dengan biaya hidup lebih rendah, US$59 bisa cukup untuk menginap semalam di hotel bintang tiga (US$40–50) atau tiket pesawat domestik murah (sekitar US$50).

  • India: Dengan US$59, Anda bisa membeli beberapa pakaian tradisional (US$10–20 per potong) atau makan malam mewah untuk dua orang (sekitar US$40).

  • Jepang: Di negara mahal ini, US$59 mungkin hanya cukup untuk satu kali makan sushi kelas menengah (US$50) atau tiket kereta cepat untuk jarak pendek (sekitar US$45).

Nilai US$59 jelas terasa berbeda di setiap negara. Di kawasan dengan biaya hidup rendah, uang ini bisa mencukupi kebutuhan dasar untuk sehari, sementara di negara maju, daya belinya sangat terbatas.

Langkah ke Depan

Kondisi ini menjadi sinyal bagi Indonesia untuk memperkuat ekonomi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor. Bagi masyarakat, pengelolaan keuangan yang bijak kini menjadi kunci, terutama bagi mereka yang sering bertransaksi dengan mata uang asing.