Saham Memerah, XAUT-Emas Antam Justru Meroket Usai Pemerintah AS Shutdown

10/1/20252 min baca

gold and silver round coins
gold and silver round coins

Surakarta, 1 Oktober 2025 – Pasar keuangan global mengalami gejolak setelah pemerintahan Amerika Serikat (AS) resmi mengalami shutdown pada Rabu (01/10), menyebabkan penurunan tajam di sektor saham sementara aset safe-haven seperti emas justru melonjak. Harga emas dunia naik ke level US$3.867 per troy ons, menurut data Tradingeconomics, sementara aset tokenisasi emas Tether Gold (XAUT) menguat 0,7%. Di pasar domestik Indonesia, emas Antam juga ikut meroket menjadi Rp2.237.000 per gram, naik Rp20.000 dari hari sebelumnya, seperti dilaporkan oleh PT Antam Tbk melalui situs resmi Logam Mulia.

Kenaikan ini memperpanjang reli emas selama empat hari terakhir, di mana investor bersiap menghadapi dampak shutdown yang bisa menunda layanan pemerintahan dan rilis data ekonomi penting. Shutdown ini terjadi setelah Kongres AS gagal mencapai kesepakatan anggaran, menyebabkan penutupan layanan non-esensial. Presiden Donald Trump bahkan mengancam pemecatan massal pegawai federal jika kebuntuan berlanjut, menambah ketidakpastian.

Dampak pada Pasar Saham AS dan Global

Pasar saham AS langsung merespons negatif. Indeks S&P 500 turun 0,79%, Nasdaq Composite anjlok 0,92%, dan Dow Jones melemah 0,94%, menurut Bloomberg. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor akan pelemahan belanja domestik AS akibat shutdown, yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Di Asia, IHSG Indonesia turun 0,12% ke 7.892, sementara Nikkei Jepang dan Kospi Korea Selatan masing-masing turun 0,5% dan 0,3%, seperti dilaporkan Reuters.

Menurut The Wall Street Journal, shutdown ini bisa berlangsung 1-2 pekan, dengan kerugian ekonomi US$1 miliar per hari. Ini juga menunda rilis data seperti non-farm payrolls, memengaruhi keputusan The Fed suku bunga.

Kenaikan Harga Emas sebagai Respons Safe-Haven

Di tengah gejolak saham, emas menguat sebagai aset lindung nilai. Harga emas dunia naik 0,3% ke US$3.867 per ons, sementara XAUT naik 0,7%, menurut TradingView. Emas ETF seperti SPDR Gold Shares (GLD) juga naik 0,85%. Di Indonesia, emas Antam naik Rp20.000 ke Rp2.237.000 per gram, menurut Antam Logam Mulia.

Analis dari Kitco memperkirakan emas bisa capai US$3.900 jika shutdown berlarut, karena investor lari ke aset aman. "Shutdown tingkatkan ketidakpastian, dorong permintaan emas," ujar Peter Schiff, ekonom Euro Pacific Capital.

Dampak pada Ekonomi Indonesia

Di Indonesia, pelemahan rupiah ke Rp16.278 per dolar AS dan penurunan IHSG mencerminkan sentimen negatif global. Ekonom Faisal Basri dari UI mengatakan, "Shutdown AS bisa picu capital outflow dari emerging markets seperti Indonesia, tapi dampaknya terbatas jika singkat." BI siap intervensi untuk stabilkan rupiah, dengan cadangan devisa US$145 miliar.

Pasar kripto juga volatile, dengan Bitcoin turun 1,5% ke US$110.000, sementara Ethereum -2% ke US$4.200, menurut CoinMarketCap. Namun, jika shutdown berlarut, kripto bisa naik sebagai alternatif lindung nilai.

Kesimpulan

Shutdown pemerintahan AS ini mencerminkan kebuntuan politik yang berulang, dengan dampak langsung pada pasar saham dan aset berisiko. Meski analis prediksi durasi singkat, ketidakpastian ini bisa memperburuk volatilitas global. Investor disarankan diversifikasi dan pantau perkembangan kesepakatan Kongres.