Saham Strategy Melonjak 30% di Tengah Pelemahan Teknologi Besar

5/14/20252 min baca

MSTR Strategy
MSTR Strategy

Jakarta, 14 Mei 2025 – Strategy (MSTR), yang sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy, telah menjadi sorotan pasar dengan lonjakan sahamnya sebesar 30% dalam tiga bulan terakhir. Perusahaan perangkat lunak ini, yang kini juga merupakan pemegang Bitcoin (BTC) korporat terbesar di dunia, mencatatkan performa luar biasa di tengah pelemahan saham-saham teknologi besar. Nvidia (NVDA), Tesla (TSLA), dan Amazon (AMZN) masing-masing turun 4%, 6%, dan 8%, sementara Apple (AAPL), Meta (META), dan Google (GOOG) mengalami penurunan lebih dalam, yakni 10%, 12%, dan 14% pada periode yang sama.

Lonjakan saham Strategy tidak terlepas dari kenaikan harga Bitcoin, yang melonjak lebih dari 11% secara year-to-date (YTD) hingga mencapai US$103 ribu per koin, menurut data CoinMarketCap per Rabu (14/05). Dengan kepemilikan Bitcoin sebanyak 568.840 BTC—senilai sekitar US$57,2 miliar—Strategy telah memposisikan diri sebagai pelopor dalam mengintegrasikan kripto ke dalam strategi bisnisnya.

Strategi Agresif Strategy di Pasar Bitcoin

Di bawah kepemimpinan CEO Michael Saylor, Strategy telah mengadopsi pendekatan agresif dalam mengakuisisi Bitcoin sejak 2020. Baru-baru ini, perusahaan mengumumkan pembelian tambahan 13.390 BTC senilai US$1,34 miliar, yang didanai melalui penawaran saham biasa dan preferen. Langkah ini memperkuat posisinya sebagai pemegang Bitcoin terbesar di antara perusahaan publik, jauh melampaui kompetitor seperti Tesla yang hanya memiliki sekitar 11.509 BTC.

Kenaikan harga Bitcoin menjadi katalis utama di balik performa saham MSTR. Analis pasar mencatat bahwa apresiasi nilai aset Bitcoin Strategy secara langsung meningkatkan valuasi perusahaan. Selain itu, masuknya dana institusional melalui Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin juga turut mendongkrak harga kripto tersebut, memberikan keuntungan tambahan bagi Strategy.

Performa Saham dan Reaksi Pasar

Saham Strategy tidak hanya melonjak 30% dalam tiga bulan, tetapi juga mencatat kenaikan 34,92% secara YTD, mengungguli banyak aset lainnya, termasuk Bitcoin itu sendiri yang naik 10% pada periode serupa. Analis dari Wall Street memberikan peringkat konsensus "Strong Buy" untuk MSTR, dengan target harga US$513,85, mengindikasikan potensi kenaikan sebesar 23,51%. Namun, tidak semua pandangan positif. Beberapa analis mengkhawatirkan tingkat utang perusahaan yang meningkat akibat pembelian Bitcoin secara besar-besaran.

Di media sosial seperti X, sentimen terhadap Strategy juga beragam. Sejumlah pengguna memuji strategi perusahaan yang berhasil mengungguli indeks S&P 500, sementara yang lain memperingatkan risiko volatilitas Bitcoin dan utang yang besar, bahkan membandingkannya dengan kasus Terra Luna yang kolaps pada 2022.

Tantangan Finansial dan Rencana Masa Depan

Meski sahamnya melonjak, Strategy menghadapi tantangan finansial yang signifikan. Pada kuartal pertama 2025, perusahaan melaporkan kerugian US$4,23 miliar, jauh di bawah ekspektasi analis, dengan pendapatan turun 3,6% menjadi US$111,1 miliar. Untuk mendukung strategi Bitcoin-nya, Strategy telah meluncurkan penawaran saham senilai US$21 miliar dan berencana mengumpulkan US$84 miliar dalam dua tahun ke depan. Langkah ini menuai kritik karena dianggap meningkatkan risiko keuangan perusahaan.

Namun, Michael Saylor tetap optimistis. Dalam pernyataannya, ia menyebut Bitcoin sebagai "aset cadangan masa depan" dan menegaskan bahwa Strategy telah mengungguli perusahaan teknologi besar seperti Nvidia dalam lima tahun terakhir. Rebranding dari MicroStrategy menjadi Strategy juga mencerminkan fokus baru perusahaan pada ekosistem kripto.

Prospek dan Risiko ke Depan

Di tengah pelemahan sektor teknologi yang dipicu oleh regulasi ketat dan ketidakpastian ekonomi, Strategy menawarkan narasi unik sebagai perusahaan hybrid yang menggabungkan perangkat lunak dan investasi kripto. Jika adopsi Bitcoin terus meluas, terutama di kalangan institusi, Strategy berpotensi mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Namun, volatilitas harga Bitcoin dan stabilitas keuangan perusahaan tetap menjadi faktor kunci yang harus diperhatikan investor.

Sebagai kesimpulan, lonjakan saham Strategy menunjukkan potensi besar dari strategi berbasis Bitcoin, tetapi juga menggarisbawahi risiko yang menyertainya. Bagi investor, MSTR menjadi simbol peluang sekaligus tantangan di era baru keuangan digital.

Image Source: Shutterstock