Siap Saingi CFX, Haji Isam Dikabarkan Tengah Lirik Bisnis Bursa Crypto


Surakarta, 12 Oktober 2025 – Pengusaha kaya raya asal Kalimantan Selatan, Shui Shui (lebih dikenal sebagai Haji Isam), dikabarkan tengah mempersiapkan masuk ke bisnis bursa cryptocurrency (crypto) untuk melengkapi ekosistem aset digital di Indonesia. Langkah ini diharapkan menjadi saingan berat bagi PT Central Finansial X (CFX), bursa crypto resmi pertama di Indonesia yang berdiri pada 2023. Dengan pertumbuhan investor crypto di Indonesia yang mencapai 28,65 juta pada akhir 2025 menurut proyeksi Asosiasi Blockchain Indonesia (Asosiasi Blockchain Indonesia), peluang bisnis ini semakin menjanjikan.
Menurut sumber terdekat yang dikutip dari Bisnis Indonesia pada 3 September 2025, Haji Isam akan bermitra dengan Happy Hapsoro, suami Ketua DPR Puan Maharani, sebagai investor utama. Sementara itu, Pahala Mansury, mantan Direktur Utama BTN, eks Direktur Keuangan Pertamina, serta mantan Wakil Menteri BUMN dan Luar Negeri, akan dipilih menjadi pemimpin perusahaan crypto tersebut. Pahala, yang kini aktif sebagai Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perdagangan dan Luar Negeri, diharapkan membawa pengalaman luasnya dalam mengelola aset keuangan negara untuk memastikan kepatuhan regulasi dan operasional yang efisien.
Haji Isam, yang memiliki kekayaan bersih diperkirakan mencapai US$2 miliar menurut Forbes Indonesia pada 2024, dikenal sebagai raja batubara dan perkebunan sawit di Kalimantan. Langkahnya ke bisnis crypto ini sejalan dengan tren diversifikasi aset di kalangan konglomerat Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Grup Salim dengan investasi di sektor teknologi. "Ini bisa menjadi game changer bagi ekosistem crypto Indonesia, mengingat pengaruh Haji Isam di kalangan bisnis," kata analis kripto dari CoinDesk Asia, Ted Pillow, dalam unggahannya di X pada 10 September 2025.
Latar Belakang dan Potensi Pasar Crypto di Indonesia
Bisnis aset digital menjadi pilihan Haji Isam karena pertumbuhan pesat investor crypto di Indonesia. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2025, jumlah investor crypto terdaftar mencapai 18 juta, naik 12% dari tahun sebelumnya, dengan transaksi harian mencapai Rp1 triliun. Proyeksi Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) memperkirakan jumlah investor akan mencapai 28,65 juta pada akhir 2025, didorong oleh minat generasi muda dan kemudahan akses melalui aplikasi seperti Tokocrypto dan Indodax.
Saat ini, CFX adalah satu-satunya bursa crypto resmi di Indonesia yang memiliki lisensi dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Bursa ini telah menangani transaksi senilai Rp50 triliun pada 2024, menurut laporan Bappebti. Dengan masuknya Haji Isam, kompetisi di sektor ini diharapkan meningkat, memberikan lebih banyak pilihan bagi investor dan mendorong inovasi seperti integrasi dengan aset konvensional.
Mitra Strategis dan Tantangan Regulasi
Keterlibatan Happy Hapsoro sebagai investor utama menambah bobot politik pada proyek ini. Hapsoro, yang dikenal sebagai pebisnis sukses di sektor properti dan energi, akan memberikan dukungan finansial dan jaringan. Sementara Pahala Mansury, dengan pengalaman di BUMN dan kebijakan luar negeri, diharapkan memastikan perusahaan memenuhi standar regulasi. Pahala pernah memimpin transformasi digital di Pertamina, yang bisa menjadi aset berharga untuk bisnis crypto.
Namun, hingga kini, baik OJK maupun Pahala belum memberikan tanggapan resmi atas kabar pengajuan izin bursa tersebut. Menurut Kompas.com pada 5 September 2025, OJK sedang memperketat regulasi untuk bursa crypto baru guna mencegah penipuan dan pencucian uang.
Untuk mendirikan bursa crypto di Indonesia, perusahaan wajib memiliki modal disetor minimal Rp1 triliun, mempertahankan ekuitas 80% dari modal, serta memastikan dana tidak berasal dari kegiatan ilegal seperti TPPU atau pinjaman, menurut Peraturan Bappebti No. 13 Tahun 2018. Selain itu, bursa juga diwajibkan menjamin transaksi aset digital berlangsung teratur, wajar, dan transparan, dengan sistem keamanan yang ketat untuk melindungi investor.
Tantangan dan Peluang Bisnis Bursa Crypto
Masuknya Haji Isam ke bisnis crypto bisa menjadi katalisator pertumbuhan sektor ini di Indonesia. Menurut laporan Chainalysis pada 2024, Indonesia berada di peringkat ke-7 global dalam adopsi crypto, dengan transaksi senilai US$50 miliar. Namun, tantangan regulasi tetap besar. OJK telah menutup lebih dari 1.000 platform crypto ilegal pada 2024, menurut Detik.com, untuk melindungi investor dari skema ponzi.
Analis dari Bloomberg memperkirakan bahwa dengan regulasi yang ketat, pasar crypto Indonesia bisa mencapai US$100 miliar pada 2027, jika bursa baru seperti milik Haji Isam berhasil beroperasi. Namun, keterlibatan figur politik seperti Hapsoro bisa memicu kontroversi, mengingat hubungannya dengan elite pemerintahan.
Di sisi lain, kesepakatan ini bisa memperkuat ekosistem aset digital di Indonesia, terutama dengan mitra seperti MUFG dari Jepang yang telah mengembangkan infrastruktur tokenisasi aset, seperti dilaporkan Nikkei Asia pada Juli 2025.
Kesimpulan
Langkah Haji Isam untuk membangun bursa crypto baru di Indonesia menunjukkan potensi besar sektor ini di tengah pertumbuhan investor yang pesat. Dengan mitra strategis seperti Happy Hapsoro dan Pahala Mansury, proyek ini bisa menjadi saingan CFX dan mendorong inovasi. Namun, tantangan regulasi dan politik tetap menjadi risiko yang perlu diwaspadai. Di tengah dinamika ini, perkembangan bursa crypto di Indonesia akan terus menjadi sorotan bagi investor global.