Tanah di India Dicatat dengan Blockchain: Solusi untuk Hindari Konflik Agraria?

3/13/20252 min baca

Kota Dantewada di India
Kota Dantewada di India

Kota Dantewada di India telah mengambil langkah inovatif dengan mengadopsi teknologi blockchain Avalanche untuk mencatat kepemilikan tanah. Langkah ini bertujuan memodernisasi sekitar 7 juta catatan tanah yang telah ada sejak tahun 1950-an. Dengan teknologi ini, pemerintah setempat berupaya meningkatkan keamanan dokumen, mengurangi biaya, serta mempermudah akses bagi warga. Tapi, bagaimana tepatnya blockchain bisa menjadi solusi untuk masalah agraria yang selama ini membelit warga Dantewada? Mari kita bahas lebih lanjut.

Masalah yang Dihadapi Warga Dantewada

Selama beberapa dekade, warga Dantewada mengalami penundaan signifikan dalam mengakses catatan tanah mereka. Proses verifikasi yang lambat sering kali memakan waktu berminggu-minggu, mencerminkan sistem yang tidak efisien dan menyulitkan masyarakat. Menurut Kolektor Distrik Dantewada, Mayank Chaturvedi, masalah ini telah menjadi hambatan besar dalam tata kelola lahan di wilayah tersebut. Penundaan ini tidak hanya merepotkan, tetapi juga berpotensi memicu konflik agraria akibat ketidakjelasan kepemilikan atau sengketa lahan.

Solusi Blockchain Avalanche

Dengan mengadopsi blockchain Avalanche, Dantewada mendigitalkan catatan tanah dan mengamankannya dalam sistem yang terdesentralisasi. Teknologi blockchain dikenal karena sifatnya yang tidak dapat dirusak (immutable) dan transparan, sehingga catatan tanah menjadi lebih aman dari manipulasi. Chaturvedi menegaskan, “Dengan mendigitalkan catatan-catatan ini dan mengamankannya di blockchain, kami telah memastikan bahwa catatan-catatan ini mudah diakses dan tidak dapat dirusak.”

Keunggulan blockchain ini memungkinkan warga mengakses data kepemilikan tanah secara real-time tanpa harus menunggu proses birokrasi yang panjang. Selain itu, sistem ini juga mengurangi risiko kehilangan dokumen fisik atau kecurangan yang sering terjadi dalam sistem manual.

Peran Aplikasi LegitDoc

Untuk mendukung implementasi ini, Dantewada menggunakan aplikasi LegitDoc yang dikembangkan oleh Zupple Labs. Aplikasi ini memungkinkan petugas memverifikasi berbagai jenis catatan tanah dengan cepat dan efisien, seperti:

  • Mutasi tanah

  • Rincian kepemilikan

  • Peta kadaster

  • Catatan hak

Dengan LegitDoc, proses yang sebelumnya memakan waktu berminggu-minggu kini dapat diselesaikan dalam hitungan menit, meningkatkan efisiensi pelayanan publik secara drastis.

Manfaat Nyata untuk Masyarakat

CEO Zupple Labs, Neil Martis, menekankan bahwa teknologi ini tidak hanya soal efisiensi, tetapi juga tentang keadilan. Ia menyatakan, “Alat kami dapat meningkatkan transparansi dengan catatan kepemilikan yang aman, mengurangi konflik terkait lahan, dan memastikan tata kelola lahan yang lebih adil.”

Konflik agraria sering kali muncul akibat ketidakjelasan data kepemilikan atau manipulasi dokumen. Dengan blockchain, setiap transaksi atau perubahan kepemilikan terekam secara permanen dan dapat diverifikasi oleh siapa saja yang memiliki akses, sehingga meminimalkan potensi sengketa. Selain itu, biaya administrasi yang lebih rendah juga menjadi keuntungan tambahan bagi warga dan pemerintah.

Apakah Ini Solusi Akhir untuk Konflik Agraria?

Meskipun adopsi blockchain di Dantewada menawarkan banyak manfaat, keberhasilannya bergantung pada beberapa faktor, seperti:

  1. Literasi digital: Warga perlu memahami cara mengakses sistem ini.

  2. Infrastruktur teknologi: Konektivitas internet yang stabil sangat penting untuk mendukung akses real-time.

  3. Adopsi luas: Jika hanya diterapkan di satu kota, dampaknya terhadap konflik agraria nasional mungkin terbatas.

Namun, langkah Dantewada ini bisa menjadi model percontohan bagi wilayah lain di India, negara yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan lahan. Jika diterapkan secara lebih luas, blockchain berpotensi menjadi game-changer dalam mencegah konflik agraria.

Kesimpulan

Penggunaan blockchain Avalanche di Dantewada membuktikan bahwa teknologi modern dapat mengatasi masalah birokrasi yang sudah berlangsung lama. Dengan catatan tanah yang lebih aman, transparan, dan mudah diakses, teknologi ini tidak hanya mempermudah hidup warga, tetapi juga berpotensi mengurangi konflik agraria. Inisiatif ini menunjukkan bahwa India sedang melangkah menuju masa depan tata kelola lahan yang lebih adil dan efisien. Apakah langkah ini akan menjadi standar baru di seluruh negeri? Waktu yang akan menjawab.