Trump Buka Komunikasi dengan China untuk Akhiri Perang Dagang, Bitcoin Tembus US$87.621


Washington D.C., 21 April 2025 – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengambil langkah besar dengan membuka komunikasi resmi dengan China untuk mencari solusi atas perang dagang yang telah berlangsung sejak 2018. Dalam pernyataan resminya di Gedung Putih, Trump menyuarakan optimismenya bahwa AS dan China, sebagai dua raksasa ekonomi dunia, dapat mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang tarif yang telah mengguncang stabilitas ekonomi global. Pengumuman ini menjadi sorotan dunia, terutama setelah tarif AS terhadap produk China melonjak drastis hingga 245%, sebuah angka yang memecahkan rekor dalam sejarah perdagangan internasional modern.
Latar Belakang Perang Dagang AS-China
Konflik perdagangan antara AS dan China dimulai pada masa kepresidenan pertama Trump, ketika ia memberlakukan tarif tinggi untuk melindungi industri domestik AS dari persaingan China. Sejak itu, kedua negara saling membalas dengan kebijakan tarif yang semakin eskalatif, menyebabkan gangguan serius pada rantai pasok global dan pasar keuangan. Menurut laporan International Monetary Fund (IMF), perang dagang ini telah merugikan ekonomi dunia hingga US$1,2 triliun, mencakup hilangnya peluang perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Sektor-sektor seperti teknologi, manufaktur, dan pertanian menjadi yang paling terdampak, dengan harga barang melonjak dan daya beli masyarakat tertekan.
Tarif sebesar 245% yang diberlakukan AS baru-baru ini menjadi puncak ketegangan, memaksa pelaku pasar untuk mencari stabilitas di tengah ketidakpastian. Di sinilah langkah Trump untuk membuka dialog dengan China menjadi angin segar, meskipun tantangan besar masih menanti di meja negosiasi.
Pernyataan Trump dan Harapan Pasar
Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (21/04), Trump mengungkapkan, "Kami sedang berbicara dengan China, dan saya sangat optimistis kita bisa mencapai kesepakatan yang adil untuk kedua belah pihak." Meski begitu, ia tidak memberikan kejelasan apakah ia telah berkomunikasi langsung dengan Presiden China, Xi Jinping, atau hanya melalui perwakilan diplomatik. Trump juga menegaskan bahwa ia tidak berniat menaikkan tarif lebih tinggi lagi, karena khawatir akan dampaknya terhadap daya beli masyarakat AS. "Jika negosiasi berjalan baik, kami bahkan bisa menurunkan tarif," tambahnya, memberikan sinyal fleksibilitas yang jarang terlihat sebelumnya.
Pernyataan ini langsung memicu gelombang optimisme di kalangan investor dan pelaku pasar global, yang selama ini terpukul oleh volatilitas akibat perang dagang. Pasar keuangan, khususnya sektor kripto, menjadi salah satu yang paling cepat bereaksi terhadap kabar ini.
Bitcoin Meroket ke US$87.621
Salah satu dampak paling mencolok dari pengumuman Trump adalah lonjakan harga Bitcoin (BTC), mata uang digital terbesar di dunia. Pada hari Senin (21/04), Bitcoin melonjak sebesar 5,3%, mencapai US$87.621, hanya selangkah lagi dari garis resistance kunci di US$88.000. Sebelumnya, Bitcoin telah berjuang mendekati level ini selama 19 hari terakhir, namun kabar positif dari AS-China berhasil mendorong kenaikan signifikan dalam waktu singkat.
Analis pasar menilai lonjakan ini sebagai cerminan kepercayaan investor terhadap potensi resolusi perang dagang. "Bitcoin sering dilihat sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian ekonomi. Ketika ada sinyal stabilitas, investor kembali masuk untuk mencari keuntungan," ujar seorang analis keuangan terkemuka. Dengan kapitalisasi pasar kripto global yang kini mencapai US$2,8 triliun, pergerakan Bitcoin menjadi indikator awal dari sentimen pasar yang lebih luas.
Negosiasi yang Alot: Trump vs. Strategi China
Meski komunikasi telah terbuka, proses negosiasi antara AS dan China tidak berjalan mulus. Trump dikenal lebih menyukai pendekatan langsung dengan Xi Jinping, namun China tampaknya memilih strategi berbeda. Beijing baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mempererat hubungan ekonomi dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebagai bagian dari diversifikasi pasar mereka. Langkah ini bisa menjadi tanda bahwa China bersiap menghadapi perang dagang yang berkepanjangan jika kesepakatan dengan AS tidak tercapai.
Di sisi lain, Trump tampak berusaha menunjukkan fleksibilitas dengan membuka peluang penurunan tarif, sebuah perubahan sikap yang kontras dengan kebijakannya sebelumnya. Namun, tantangan besar tetap ada, termasuk perbedaan visi ekonomi dan tekanan politik domestik di kedua negara. "Negosiasi ini tidak akan mudah, tapi langkah awal sudah diambil," kata seorang pejabat AS yang terlibat dalam proses ini.
Dampak Global dan Harapan ke Depan
Perang dagang AS-China telah lama menjadi beban bagi ekonomi global, dan langkah komunikasi ini dianggap sebagai titik balik potensial. Jika kesepakatan berhasil dicapai, perdagangan internasional bisa kembali stabil, rantai pasok pulih, dan kepercayaan pelaku pasar meningkat. Para investor yang selama ini menahan diri kini mulai kembali memasuki pasar, mencari peluang dari informasi positif ini.
Namun, ketidakpastian masih membayangi. China tampaknya tidak ingin terburu-buru, sementara AS harus menyeimbangkan kepentingan domestik dan internasional. Dunia kini menanti apakah negosiasi ini akan menghasilkan resolusi damai atau justru memperpanjang konflik yang telah merugikan banyak pihak.
Kesimpulan: Harapan Baru di Tengah Ketidakpastian
Langkah Trump untuk membuka komunikasi dengan China menawarkan harapan baru bagi pasar global yang lelah dengan perang dagang. Lonjakan Bitcoin ke US$87.621 menjadi bukti awal dari optimisme ini, meskipun proses negosiasi yang alot menunjukkan bahwa perjalanan masih panjang. Apakah ini akan menjadi titik balik sejati atau sekadar harapan sementara? Hanya waktu yang akan menjawab, namun dunia terus memantau perkembangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar ini dengan penuh antisipasi.
Image Source: AFP