Trump Klaim Sudah Kantongi Kandidat Pengganti Powell sebagai Ketua Fed: 5 Nama Masuk Daftar


Surakarta, 20 November 2025 - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim telah memiliki kandidat kuat untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve (The Fed), meskipun ia belum mengungkap nama secara spesifik. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam pertemuan dengan wartawan di Oval Office pada 18 November 2025, di mana ia menekankan keinginannya untuk segera mengganti Powell yang dianggapnya terlalu lambat dalam menurunkan suku bunga. "Saya rasa saya sudah tahu pilihannya. Saya ingin mengeluarkan orang yang saat ini ada di sana, tetapi saya dihalangi. Kami punya beberapa nama yang mengejutkan dan beberapa nama standar yang sedang dibicarakan," ujar Trump, seperti dilansir dari berbagai sumber. Trump menyatakan bahwa kandidat pilihannya akan mengejutkan banyak orang, sementara proses pencarian dipimpin oleh Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang juga disebut sebagai salah satu favorit Trump meskipun Bessent sendiri menolak posisi tersebut karena lebih nyaman di Treasury.
Jerome Powell, yang diangkat oleh Trump pada 2018 dan dikonfirmasi ulang oleh Presiden Joe Biden pada 2022, telah menjadi sasaran kritik Trump karena dianggap "terlambat" dalam menurunkan suku bunga, meskipun Fed baru saja memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% pada 7 November 2025 menjadi 4,5-4,75%. Trump berulang kali menyatakan keinginannya untuk memecat Powell segera, dengan mengatakan, "Saya ingin menggantinya sekarang juga," tapi ia mengakui ada hambatan hukum dan saran dari Bessent yang menahannya. Masa jabatan Powell sebagai Ketua Fed akan berakhir pada Mei 2026, meskipun jabatan gubernurnya berlangsung hingga 2028, sehingga Trump memiliki wewenang untuk menominasikan pengganti tanpa harus memecatnya secara paksa—meskipun undang-undang melindungi independensi Fed dari intervensi presiden. Kritik Trump terhadap Powell mencakup tuduhan bahwa kebijakan suku bunga tinggi menghambat pertumbuhan ekonomi, meskipun data menunjukkan inflasi AS telah turun ke 2,4% pada Oktober 2025, mendekati target Fed 2%.
Proses seleksi kandidat telah menyempit menjadi lima nama utama, seperti dikonfirmasi oleh Bessent dalam wawancara dengan Bloomberg pada 27 Oktober 2025. Kandidat tersebut adalah:
Christopher Waller: Gubernur Fed saat ini yang diangkat oleh Trump pada 2020. Waller dikenal sebagai suara independen, pernah mendorong pemotongan suku bunga lebih awal pada Juli 2025, dan mendukung pengurangan seperempat poin pada September. Latar belakangnya sebagai ekonom di Fed St. Louis membuatnya kandidat internal yang kuat.
Michelle Bowman: Gubernur Fed dan Wakil Ketua Pengawasan, diangkat Trump pada 2018. Sebelumnya menjabat sebagai komisaris bank negara bagian Kansas. Bowman juga mendukung pemotongan suku bunga lebih awal, meskipun ia lebih hawkish pada isu regulasi perbankan.
Kevin Warsh: Mantan Gubernur Fed (2006-2011), diangkat pada usia 35 tahun sebagai yang termuda sepanjang sejarah. Sebelumnya penasihat ekonomi di Gedung Putih era George W. Bush. Saat ini fellow di Hoover Institution dan dosen di Stanford Graduate School of Business. Warsh dikenal kritis terhadap kebijakan moneter longgar pasca-krisis 2008.
Kevin Hassett: Penasihat Ekonomi Gedung Putih dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional era Trump pertama. Hassett adalah pembela setia kebijakan Trump di media, dengan pengalaman panjang di American Enterprise Institute. Kesetiaannya kepada Trump menjadi keunggulan utama.
Rick Rieder: Direktur Eksekutif BlackRock untuk pendapatan tetap, mengelola aset senilai US$2,4 triliun. Bergabung dengan BlackRock pada 2009 setelah karir panjang di Wall Street sejak 1987. Rieder memiliki pengalaman pasar keuangan terbesar di antara kandidat, meskipun kurang pengalaman di Fed.
Trump menyatakan bahwa keputusan akhir mungkin diumumkan sebelum Natal 2025, meskipun proses nominasi resmi memerlukan konfirmasi Senat. Pernyataan ini memicu spekulasi di pasar, dengan indeks saham AS seperti S&P 500 turun 0,5% pada 19 November 2025 karena kekhawatiran atas independensi Fed. Di platform X, wacana ini menjadi trending, dengan pengguna seperti @CryptosR_Us menyatakan bahwa Trump akan putuskan pengganti Powell sebelum Natal, memicu perdebatan tentang dampak pada Bitcoin dan aset kripto. Pengguna lain seperti @Xaif_Crypto membagikan video Trump berbicara dengan Pangeran Mahkota Saudi, di mana ia menyebut sudah tahu pilihan Fed Chair.
Ambisi Trump untuk mengganti Powell mencerminkan ketegangan panjang antara presiden dan bank sentral. Selama kampanye 2024, Trump sering menyalahkan Powell atas inflasi tinggi, meskipun Fed berhasil menurunkannya tanpa resesi. Analis dari Politico menyoroti bahwa perdebatan internal di kubu Trump mencakup pembatasan ukuran neraca Fed, yang saat ini US$7 triliun, sebagai bagian dari agenda "Take Money Out of Wall Street". Namun, pemilihan kandidat dovish seperti Hassett bisa mendorong penurunan suku bunga lebih cepat, mendukung agenda tarif Trump tapi berisiko inflasi. Di sisi lain, kandidat seperti Warsh yang lebih hawkish mungkin menjaga independensi Fed, meskipun bertentangan dengan keinginan Trump untuk suku bunga rendah.
Keputusan ini akan berdampak global, termasuk pada ekonomi Indonesia yang bergantung pada kebijakan Fed untuk nilai tukar rupiah dan arus modal. Dengan Trump menjanjikan kejutan, pasar dunia menanti pengumuman yang bisa mengguncang stabilitas keuangan internasional.
