Warren Buffett Mundur dari Berkshire Hathaway Tahun Ini, Greg Abel Ditunjuk sebagai Pengganti


Jakarta, 4 Mei 2025 – Dunia bisnis global dikejutkan dengan pengumuman besar dari Warren Buffett, salah satu investor paling ikonik dalam sejarah, yang menyatakan akan mundur dari posisi CEO Berkshire Hathaway pada akhir tahun ini. Pengumuman ini disampaikan dalam pertemuan tahunan perusahaan di Omaha, Nebraska, pada Minggu (4/5) dini hari waktu setempat, di hadapan sekitar 40.000 pemegang saham yang hadir untuk merayakan 60 tahun kepemimpinan Buffett di perusahaan tersebut.
Buffett, yang kini berusia 94 tahun, telah menjadikan Berkshire Hathaway sebagai salah satu konglomerasi terbesar di dunia, dengan valuasi mencapai lebih dari US$1,16 triliun. Dari perusahaan tekstil kecil yang hampir bangkrut pada 1965, ia mengubahnya menjadi raksasa yang memiliki saham di berbagai sektor, seperti asuransi, energi, transportasi, dan ritel. Dalam pidatonya yang penuh emosi, Buffett mengungkapkan bahwa ia akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Greg Abel, Wakil Ketua Operasi Non-Asuransi Berkshire Hathaway.
Greg Abel: Penerus yang Telah Lama Dipersiapkan
Greg Abel, 62 tahun, bukan nama asing di lingkaran Berkshire Hathaway. Ia bergabung dengan perusahaan pada tahun 2000 melalui akuisisi MidAmerican Energy, yang kemudian menjadi Berkshire Hathaway Energy. Selama dua dekade terakhir, Abel telah membuktikan dirinya sebagai eksekutif yang kompeten dan rendah hati, memimpin berbagai operasi penting perusahaan. Pada 2018, ia resmi ditunjuk sebagai Wakil Ketua, sebuah langkah yang oleh banyak analis dianggap sebagai sinyal kuat bahwa ia adalah penerus Buffett.
“Saya pikir waktunya telah tiba bagi Greg untuk menjadi CEO perusahaan pada akhir tahun ini,” kata Buffett dalam pidatonya, yang disambut tepuk tangan meriah dari para pemegang saham. “Greg memahami alokasi modal sebaik saya. Dia akan membuat keputusan dengan kerangka yang sama seperti yang saya lakukan.” Buffett juga memuji Abel sebagai “pemimpin bisnis yang sensasional,” baik dalam strategi maupun eksekusi.
Abel sendiri tampak terhormat sekaligus rendah hati atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. “Ini adalah kehormatan besar untuk memimpin Berkshire Hathaway, sebuah perusahaan dengan warisan luar biasa yang dibangun oleh Warren,” ujar Abel dalam pernyataan singkatnya pasca-pengumuman. Ia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan filosofi investasi jangka panjang yang telah menjadi ciri khas Berkshire.
Transisi Kepemimpinan yang Mulus
Meski mundur dari jabatan CEO, Buffett tidak akan sepenuhnya meninggalkan Berkshire Hathaway. Ia berencana tetap terlibat sebagai penasihat informal, memberikan panduan kepada Abel dan tim manajemen. “Saya akan tetap berada di sekitar dan mungkin berguna dalam beberapa hal, tetapi kata terakhir akan ada pada Greg,” ungkap Buffett. Ia juga menegaskan bahwa ia tidak berniat menjual sahamnya di perusahaan, yang saat ini bernilai lebih dari US$160 miliar berdasarkan laporan terbaru Forbes.
Keputusan Buffett untuk mundur datang sebagai kejutan bagi banyak pihak, termasuk beberapa anggota dewan direksi yang tidak mengetahui rencana ini sebelumnya. Hanya dua anaknya, Howard Buffett dan Susie Buffett, yang duduk di dewan direksi, yang telah diberi tahu lebih awal. Transisi ini, bagaimanapun, diyakini akan berjalan mulus berkat budaya perusahaan yang kuat dan persiapan matang yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Menurut laporan dari The Wall Street Journal, Buffett telah lama merancang suksesi ini untuk memastikan stabilitas Berkshire Hathaway pasca-kepemimpinannya. Abel telah bekerja erat dengannya, mempelajari pendekatan Buffett dalam mengelola modal dan membuat keputusan investasi. “Keputusan untuk mempertahankan setiap saham adalah keputusan ekonomi yang krusial. Saya pikir prospek Berkshire akan lebih baik di bawah manajemen Abel dibandingkan saya,” kata Buffett dalam wawancara eksklusif dengan Bloomberg.
Latar Belakang dan Kiprah Greg Abel
Greg Abel lahir di Edmonton, Kanada, pada 1 Juni 1962. Ia meraih gelar sarjana di bidang akuntansi dari University of Alberta dan memulai kariernya sebagai akuntan publik sebelum bergabung dengan dunia energi. Ketika MidAmerican Energy diakuisisi oleh Berkshire pada 2000, Abel dengan cepat menarik perhatian Buffett berkat kemampuannya dalam mengelola bisnis dengan efisien dan menguntungkan.
Di Berkshire Hathaway Energy, Abel berhasil mengembangkan portofolio energi terbarukan perusahaan, termasuk investasi besar dalam tenaga angin dan surya. Ia juga dikenal sebagai sosok yang menghindari sorotan publik, sebuah sifat yang mirip dengan Buffett di awal kariernya. “Greg adalah pemimpin yang fokus pada hasil, bukan publisitas,” kata seorang analis dari Forbes.
Dampak bagi Berkshire Hathaway dan Pasar Global
Pengunduran diri Buffett menandai akhir dari sebuah era yang luar biasa. Di bawah kepemimpinannya, saham Berkshire Hathaway melonjak lebih dari 5.000 kali lipat, menjadikannya salah satu investasi paling menguntungkan dalam sejarah pasar modal. Kekayaan pribadi Buffett sendiri mencapai US$169 miliar, menurut data terbaru dari Bloomberg Billionaires Index, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.
Para analis memprediksi bahwa kepemimpinan Abel可能会 membawa angin segar bagi Berkshire. Beberapa di antaranya, seperti yang dilaporkan Reuters, memperkirakan Abel akan lebih agresif dalam mengejar peluang di sektor teknologi dan energi hijau, dua bidang yang semakin mendominasi ekonomi global. Namun, Abel telah menegaskan bahwa ia akan tetap setia pada prinsip-prinsip inti Berkshire, seperti fokus pada nilai jangka panjang dan kehati-hatian dalam alokasi modal.
Investor tampaknya menyambut positif transisi ini. Saham Berkshire Hathaway dilaporkan naik sebesar 2,5% dalam perdagangan pasca-pengumuman, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap Abel dan stabilitas perusahaan. “Pasar melihat ini sebagai langkah yang terencana dengan baik. Abel bukan wajah baru, dan dia telah terbukti mampu,” kata seorang analis dari CNBC.
Warisan Warren Buffett
Selama 60 tahun, Buffett tidak hanya membangun kekayaan bagi pemegang saham Berkshire, tetapi juga menginspirasi generasi investor dengan pendekatannya yang sederhana namun cerdas terhadap investasi. Ia dikenal karena strategi “beli dan tahan,” serta kemampuannya menemukan perusahaan undervalued yang memiliki potensi besar. Di luar bisnis, Buffett juga terkenal karena janji filantropinya melalui The Giving Pledge, di mana ia berjanji menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk amal.
Pengumuman ini menjadi momen refleksi bagi banyak pihak tentang kontribusi Buffett terhadap dunia investasi. “Warren Buffett adalah legenda hidup. Transisi ini adalah bukti bahwa ia ingin warisannya terus hidup melalui orang yang tepat,” kata Jim Rickards, penulis buku Currency Wars, dalam komentarnya kepada Financial Times.
Masa Depan Berkshire Hathaway
Dengan Abel di kursi kepemimpinan, Berkshire Hathaway diharapkan memasuki babak baru yang penuh potensi. Dukungan penuh dari Buffett, dewan direksi, dan pemegang saham menjadi modal kuat bagi Abel untuk membawa perusahaan ini ke level berikutnya. “Saya optimis tentang masa depan Berkshire. Greg adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini,” tutup Buffett dengan nada penuh harapan.